Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2025
Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa
Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa
Daftar Kode Pos Provinsi Gorontalo
No | Provinsi | Kabupaten | Kecamatan | Kelurahan/Desa | Kode Pos |
---|---|---|---|---|---|
1 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA SELATAN | BIAWAO | 96111 |
2 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA SELATAN | BIAWU | 96111 |
3 | GORONTALO | GORONTALO | HULONTHALANGI | SIENDENG | 96111 |
4 | GORONTALO | GORONTALO | HULONTHALANGI | TANJUNG KRAMAT | 96111 |
5 | GORONTALO | GORONTALO | DUMBO RAYA | BUGIS | 96112 |
6 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA TIMUR | IPILO | 96112 |
7 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA TIMUR | MOODU | 96113 |
8 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA TIMUR | PADEBUOLO | 96113 |
9 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA TIMUR | TAMALATE | 96113 |
10 | GORONTALO | GORONTALO | KOTA TIMUR | HELEDULAA SELATAN | 96114 |
Sekilas mengenai Provinsi Gorontalo
Terdapat pula jabatan tinggi lainnya yaitu: "Patila" (Mangku Bumi) selanjutnya disebut Jogugu. "Wulea Lo Lipu" (Marsaoleh) setingkat dengan camat. "Bate", merupakan pemimpin dari Badan Musyawarah Rakyat (Bantayo Poboide). Setiap kerajaan mempunyai suatu Bantayo Poboide yang berarti ruang tempat bermusyawarah. Di dalam ruang inilah diolah dan dirumuskan berbagai persoalan negeri. Adapun tugas dari Bantayo Poboide adalah sebagai berikut: Menetapkan adat dan hukum adat. Mendampingi serta mengawasi pemerintah. Menggugat Raja. Memilih dan menobatkan Raja dan pembesar-pembesar lainnya. Bantayo Poboide dalam menetapkan sesuatu, menganut musyawarah dan mufakat untuk menghendaki suatu kebulatan suara dan bersama-sama bertanggung jawab atas setiap keputusan bersama. Demikianlah gambaran singkat tentang sejarah dan pemerintahan pada kerajaan-kerajaan di Daerah Gorontalo yang berlandaskan kekuasaan rakyat atau demokrasi. Pusat Perdagangan (Niaga) Gorontalo merupakan salah satu wilayah tertua di Pulau Sulawesi selain Kota Makassar dan Manado. Lokasi yang strategis Gorontalo yang berada di jalur pelayaran dan perdagangan antara wilayah Utara dan Selatan, serta dengan diapit oleh dua perairan (Laut Sulawesi dan Teluk Tomini), menjadikan Gorontalo memiliki peran besar sebagai pusat perdagangan hasil bumi dan laut di wilayah tersebut. Peta Administrasi Provinsi Gorontalo Gorontalo sebagai sebuah kota tertua di lengan Utara Sulawesi juga memiliki peran strategis dalam jaringan pelayaran niaga karena letak geografisnya di kawasan Teluk Tomini yang menghubungkan Ternate dan Makassar. Selain itu, tersedianya emas, budak, rotan, dan kopra merupakan komoditas yang menarik kedatangan para pedagang. Gorontalo dalam konteks pelayaran niaga menjadi faktor pembentuk struktur sosial dan politik Kerajaan Gorontalo, sehingga memengaruhi perkembangan kehidupan masyarakatnya. Sebagai sebuah wilayah maritim di bagian utara Sulawesi dengan dinamika sejarah yang memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan dan komunitas-komunitas di sekitarnya, serta kekuasaan kolonial, posisi Gorontalo menjadi sentral bagi poros perdagangan dan penyebaran agama Islam di Kawasan Timur Indonesia. Para saudagar dari berbagai bangsa dan agama di Gorontalo disambut dengan terbuka oleh olongia (raja). Kegiatan pelayaran niaga dikuasai oleh olongia melalui syahbandalie (syahbandar) sebagai penghubung kepentingan olongia dengan para pedagang, seperti mengatur pajak masuk dan keluar pelabuhan, serta mengawasi dan melindungi perdagangan. Bagi para pedagang mendapatkan hak istimewa dari olongia caranya dengan menerapkan perdagangan bebas (Lapian, 1997:144). Dasar perdagangan bebas dan peraturan hak istimewa para pedagang dimaksudkan apabila olongia terlampau membatasi kebebasan para pedagang, maka mereka akan berniaga di kerajaan lain. Berlangsungnya sistem perdagangan terbuka dan bebas telah memungkinkan terjadinya peningkatan kebudayaan bagi penduduk karena menerima unsur-unsur baru dari luar. Kemajuan perdagangan Gorontalo juga menarik Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) untuk menguasainya. Pada 27 September 1677, Gubernur Maluku, Robertus Padtbrugge melakukan kunjungan pertama di Gorontalo, dan melakukan pertemuan dengan olongia dan pembesar Kerajaan Gorontalo. Padtbrugge didampingi pembesar Ternate menekan Olongia Gorontalo melalui kesepakatan Perjanjian Bungaya (Hasanuddin dan Amin, 57-59), bahwa Sultan Gowa mengakui hak-hak Ternate atas semua daerah Sulawesi yang letaknya antara Pulau Selayar dan Manado, serta semua tanah yang terbentang sampai Mandar (Pasal 17). Raja Gorontalo tidak lagi mengakui Sultan Ternate sebagai penguasanya, namun tunduk kepada Gubernur Maluku di Ternate. Kemudian disepakati perjanjian yang memuat 8 pasal antara lain dalam Pasal 1 disebutkan Sungai Gorontalo harus dibuka bagi pelayaran kapal VOC (Juwono dan Hutagalung, 2005:74-75). Kesepakatan perjanjian itu merupakan awal kekuasaan VOC untuk mengatur kepentingan politik dan ekonominya di Gorontalo.Sebuah kapal berlayar di Teluk Gorontalo (1870)Pusat Penyebaran Agama Islam Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur, selain Ternate, Gowa dan Bone. Penyebaran Islam ke Gorontalo kemungkinan ada sejak abad ke-14 ditandai dengan adanya salah satu tokoh penyebaran agama Islam di Gorontalo yakni Sutan Amai, kemudian diteruskan oleh raja–raja Gorontalo pada abad ke-15. Menurut Profesor Ibrahim Polontalo, proses awal masuknya Islam ke Gorontalo terdiri dari beberapa jalur, salah satunya melalui pernikahan antara raja (olongia) Gorontalo, Amai dengan putri raja Ogomanjolo, Palasa-Tomini yang bernama Owutango pada tahun 1525. Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian yang masih berlangsung, Gorontalo sebagai jalur pelayaran utama yang menghubungkan Ternate dan Makassar sudah sejak lama menjadi tempat persinggahan dari para Ulama Hadramaut (Yaman), serta dari jazirah Arab lainnya. Bahkan jika merujuk pada proses penyebaran agama Islam di wilayah lain di Sulawesi, ada kemungkinan jika Islam pun turut disebarkan oleh para Ulama dari tanah Minangkabau. Oleh sebab itu, Gorontalo turut berperan dalam proses penyebaran Islam hingga ke wilayah "Tomini-Bocht" seperti Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Buol, Luwuk, Banggai, dan Donggala di Sulawesi Tengah, bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara. Gubernur Jenderal De Graeff yang berparade di jalan-jalan Gorontalo (1926)Masa Penjajahan (Kolonial) Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada dibawah kekuasaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo Lo Pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu: Onder Afdeling Kwandang Onder Afdeling Boalemo Onder Afdeling Gorontalo Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu: Distrik Kwandang Distrik Limboto Distrik Bone Distrik Gorontalo Distrik Boalemo Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu: Afdeling Gorontalo Afdeling Boalemo Afdeling Buol Proklamasi Gorontalo (23 Januari 1942) Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia. Rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bapak H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. Heroisme 23 Januari 1942 Dalam buku Memori Gorontalo Bpk Basri Amin menjelaskan bahwa peristiwa 23 Januari 1942 di Gorontalo merupakan salah satu sejarah yang dinamakan "sejarah Mentalitas", atau suatu jawaban keberanian pada zaman tersebut. Nilai moral yang diserap yaitu suatu idealitas seperti kebangsaan dan keIndonesiaan. Inti dari peristiwa itu adalah "kebebasan" dari pemerintah kolonial Belanda.[23] Perjuangan Perlawanan Terhadap Pemberontak Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara, masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya memilih untuk berjuang bersama pemerintahan Nasional di Jakarta dan tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja". Semboyan ini digaungkan pertama kali oleh Bapak Ayuba Wartabone di Parlemen ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur. Pembentukan Provinsi Gorontalo Terinspirasi oleh semangat Hari Patriotik 23 Januari 1942, maka pada tanggal dan bulan yang sama pada tahun 2000, rakyat Gorontalo yang diwakili oleh Dr. Ir. Nelson Pomalingo ditemani oleh Natsir Mooduto sebagai ketua Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Gorontalo Tomini Raya (P4GTR) serta sejumlah aktivis, atas nama seluruh rakyat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo terlepas dari Sulawesi Utara. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1964 yang isinya adalah bahwa Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo adalah wilayah administrasi dari Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa bulan setelahnya tepatnya tanggal 16 Februari 2001, Tursandi Alwi sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo dilantik. Provinsi Gorontalo secara resmi disahkan pemerintah pada tanggal 22 Desember tahun 2000 setelah melalui penetapan sidang paripurna DPR RI pada tanggal 5 Desember 2000. Namun sejak awal dibentuk hingga tahun 2015, peringatan Hari Lahir Provinsi Gorontalo diperingati setiap tanggal 16 Februari, ditandai dengan dilantiknya Tursandi Alwi sebagai penjabat Gubernur pertama pada tanggal 16 Februari tahun 2001.[24] Akhirnya setelah melalui perdebatan panjang, Pemerintah Provinsi Gorontalo resmi mengubah Hari Ulang Tahun Provinsi dari sebelumnya tanggal 16 Februari menjadi tanggal 5 Desember setelah disetujui oleh DPRD Provinsi Gorontalo pada sidang paripurna tanggal 19 Agustus 2015.[1] Falsafah Hidup[sunting | sunting sumber] Selain menjadi salah satu suku tertua di Nusantara, Suku Gorontalo pun menjadi salah satu dari 19 daerah adat di Nusantara. Oleh karenanya, pasti memiliki kearifan lokal yang luhur. Seperti peradaban lainnya, Masyarakat Gorontalo memiliki falsafah hidup yang di pegang erat dan diyakini teguh dalam kehidupan sampai sekarang, di antaranya adalah: Aadati hula-hula to Sara', Sara' hula-hula to Kuru'ani (Adat bersendikan Syara', Syara' bersendikan Al-Quran)[25] Mohuyula (Bahu membahu atau Bergotong royong)[26] Mopotuwawu Kalibi, Kauli, wawu Pi'ili (Menyatukan Hati, Perkataan, dan Perbuatan)[27] Batanga Pomaya, Nyawa Podungalo, Harata Potombulu (Jasad membela tanah air, Jiwa dipertaruhkan, Harta bagi kemaslahatan orang banyak)[28] Lo Iya Lo Ta Uwa, Ta Uwa Loloiya, Bo'odila Polusia Hilawo (Pemimpin itu penuh dengan Kewibawaan, Maka tidaklah dirinya Sewenang-wenang)[29] Lambang Daerah[sunting | sunting sumber] Lambang Provinsi Gorontalo Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian luar berbentuk jantung yang memberi makna kesetiaan sebagai pelindung kehidupan rakyat Gorontalo. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian dalam berbentuk bulat lonjong atau bulat telur yang memberi makna adanya gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi sesuatu kesejahteraan hidup rakyat Gorontalo. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo dengan bentuk dalam yang menampakkan keserasian formasi gambar yang terdiri dari warna putih di tengah dan diikuti oleh posisi padi-bintang, kapas-rantai memberi makna adanya keteraturan adat, agama, hukum dalam semua pola kehidupan masyarakat. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo memiliki nuansa Global: Warna biru keunguan adalah warna yang memberi makna tenang, setia dan selalu ingin mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah. Model pohon kelapa yang melengkung memberi makna gerak dinamis dan tidak diam tetapi selalu berbuat untuk masa depan. Sayap maleo yang mengembang memberi makna dinamika siap untuk tinggal landas dan siap bersaing. Buku yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk siap meraih prestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Takwa secara terus menerus. Bintang mengandung makna global jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi yaitu "Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit" Pita mempunyai makna keinginan masyarakat Gorontalo untuk menyerap, merekam dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi. Lambang Daerah Gorontalo memiliki nuansa Nasional: Padi dan Kapas yang mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada Pancasila. Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. Lambang daerah Gorontalo memiliki nuansa Lokal: Bintang adalah lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi "Adat bersendikan syara, syara bersendikan Kitabullah". Benteng bermakna masyarakat Gorontalo teguh dan kukuh mempertahankan Harga diri, Martabat, Adat, Agama dan Negara Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. Pemaknaan warna dan simbol simbol lainnya dalam lambang Simbol rantai yang memberi makna pada peristiwa patriotik: Rantai yang berjumlah 23 butir melambangkan tanggal 23 Januari Kapas yang berjumlah 19 buah dan padi berjumlah 42 butir melambangkan tahun 1942 Sayap maleo yang berjumlah 16 helai melambangkan lahirnya Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari 2000 Warna: Hijau mempunyai makna kesuburan Kuning Mempunyai makna keagungan dan Kemuliaan Putih bermakna Kesucian dan Keluhuran Merah mempunyai makna keberanian dan perjuangan Geografi dan Iklim[sunting | sunting sumber] Letak Geografis[sunting | sunting sumber] Wilayah Provinsi Gorontalo yang pada zaman kolonial Belanda dikenal dengan sebutan "Semenanjung Gorontalo" (Gorontalo Peninsula) terletak pada bagian utara Pulau Sulawesi, tepatnya pada 0° 19′ 00”–1° 57′ 00” LU (Lintang Utara) dan 121° 23′ 00”–125° 14′ 00” BT (Bujur Timur). Letak Provinsi Gorontalo sangatlah strategis, karena diapit oleh dua perairan, yaitu Teluk Gorontalo atau yang lebih dikenal dengan nama Teluk Tomini di sebelah Selatan dan Laut Sulawesi di sebelah Utara. Dalam catatan sejarah maritim Nusantara, Laut Sulawesi menjadi penting karena merupakan jalur pelayaran dari pulau Sulawesi menuju Filipina yang juga melalui jalur wilayah perairan Kesultanan Suluh di sebelah Timur dari Negara Malaysia. Sedangkan Teluk Gorontalo atau Teluk Tomini sejak dahulu kala menjadi sumber kehidupan penduduk Kerajaan-Kerajaan yang bermukim di sekitarnya. Teluk ini pun sejak dahulu ramai oleh lalu lintas pelayaran dan perdagangan, karena menjadi tempat bertemunya Kerajaan yang berada di kawasan "Tomini-Bocht" (wilayah kawasan Teluk Tomini), Ternate, Buton, bahkan menjadi jalur masuknya perantau dari Hokkian (Tiongkok) serta dari Jazirah Arab. Luas Wilayah[sunting | sunting sumber] Luas wilayah Provinsi Gorontalo secara keseluruhan adalah 12.435 km². Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia, luas wilayah provinsi ini hanya sebesar 0,67 persen. Topografi[sunting | sunting sumber] Permukaan tanah di Provinsi Gorontalo sebagian besar adalah perbukitan. Oleh karenanya provinsi ini mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda. Gunung Tabongo yang terletak di Kabupaten Boalemo merupakan gunung yang tertinggi sedangkan Gunung Litu-Litu yang terletak di Kabupaten Gorontalo adalah yang terendah. Di samping mempunyai banyak gunung, Provinsi Gorontalo juga dilintasi oleh banyak sungai. Sungai terpanjang adalah Sungai Paguyaman yang terletak di Kabupaten Boelemo dengan panjang aliran 99,3 km. Sedangkan sungai terpendek adalah Sungai Bolontio dengan panjang aliran 5,3 km yang terletak di Kabupaten Gorontalo Utara. Iklim[sunting | sunting sumber] Dengan kondisi wilayah Provinsi Gorontalo yang terletak di dekat garis khatulistiwa, menjadikan daerah ini mempunyai suhu udara yang cukup panas. Suhu minimum terjadi di bulan September yaitu 22,8 °C. Sedangkan suhu maksimum terjadi di bulan Oktober dengan suhu 33,5 °C. Pada tahun 2013 suhu rata-rata berkisar antara 26,2 °C sampai dengan 27,6 °C.[2] Provinsi Gorontalo mempunyai kelembaban udara yang relatif tinggi, rata-rata kelembaban pada tahun 2013 mencapai 86,5% persen. Sedangkan untuk curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu 307,9mm tetapi jumlah hari hujan terbanyak ada pada bulan Juli dan Desember yaitu sebanyak 24 hari.[2] Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Pemerintahan Daerah Provinsi Gorontalo Gubernur[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Gubernur Gorontalo Kantor Gubernur Gorontalo Gubernur adalah jabatan tertinggi di provinsi di Indonesia. Gubernur Gorontalo bertanggungjawab atas wilayah provinsi Gorontalo. Saat ini, gubernur atau kepala daerah yang menjabat di provinsi Gorontalo ialah, dengan wakil gubernur. Mereka menang pada merupakan gubernur Gorontalo, sejak provinsi ini dibentuk, dan pada pilkada merupakan sebagai gubernur dan wakil gubernur di Gorontalo dilantik oleh presiden Republik Indonesia, di Istana Negara Jakarta, untuk masa jabatan .[30] Gubernur GorontaloLambang GorontaloPetahanaMohammad Rudy SalahuddinPenjabatsejak 17 Mei 2024Pemerintah Provinsi GorontaloKediamanRumah Dinas GubernurWhite HouseMasa jabatan5 tahun, dapat diperpanjang sekaliPejabat perdanaTursandi Alwi (Penjabat)Fadel Muhammad (definitif)Dibentuk16 Februari 2001; 23 tahun lalu (2001-02-16)WakilWakil Gubernur GorontaloSitus webgorontaloprov.go.id Gorontalo merupakan sebuah provinsi yang dimekarkan dari Sulawesi Utara dan dipimpin oleh seorang kepala daerah yang biasa disebut Gubernur. Sebulan setelah berdirinya Provinsi Gorontalo, pemerintah pusat menunjuk mantan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Tursandi Alwi sebagai Penjabat Gubernur. Dalam membantu tugas kegubernuran dan melaksanakan kebijakan-kebijakan daerah, maka Gubernur Gorontalo dibantu oleh wakil gubernur yang terpilih bersama dengan gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah. Gubernur Gorontalo memimpin pemerintahan daerah selama lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan. Pada umumnya, seorang gubernur yang terpilih dicalonkan oleh beberapa partai politik pengusung dan pendukung yang berasal dari koalisi atau gabungan partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Gubernur terpilih dilantik oleh Presiden, manakala sebelumnya kepala daerah tingkat satu ini dilantik oleh Menteri Dalam Negeri. Fadel Muhammad menjadi gubernur definitif pertama yang terpilih melalui pemilihan di DPRD Provinsi Gorontalo, sekaligus gubernur pertama Gorontalo yang terpilih melalui pemilihan umum secara langsung. Daftar[sunting | sunting sumber] <onlyinclude> Berikut adalah daftar Gubernur Gorontalo secara definitif sejak tahun 2001. Gubernur Gorontalo Nomor urut Gubernur Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref. 1 Fadel Muhammad(lahir 1952) Golkar 12 September 2001 17 Januari 2007 5 tahun, 127 hari I (2001) Gusnar Ismail [ket. 1][31] 17 Januari 2007 21 Oktober 2009 2 tahun, 277 hari II (2007) 2 Gusnar Ismail(lahir 1959) Demokrat 26 Oktober 2009 16 Januari 2012 2 tahun, 82 hari Tonny Uloli(2010—2012) [ket. 2] 3 Rusli Habibie(lahir 1963) Golkar 16 Januari 2012 16 Januari 2017 5 tahun, 0 hari III (2012) Idris Rahim(2012—2022) 12 Mei 2017 12 Mei 2022 5 tahun, 0 hari IV (2017) Pengganti sementara[sunting | sunting sumber] Dalam tampuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Gorontalo. Pejabat Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Gubernur definitif Ref. Tursandi Alwi(Penjabat) Nonpartisipan 16 Februari 2001 12 September 2001 208 hari — Transisi (2001) Zudan Arif Fakrulloh(Penjabat) Nonpartisipan 28 Oktober 2016 16 Januari 2017 80 hari III (2012) Rusli Habibie [ket. 3] 16 Januari 2017 30 Januari 2017 14 hari — Transisi (2017) [ket. 4] 30 Januari 2017 12 Mei 2017 102 hari [ket. 5] Hamka Hendra Noer(Penjabat) Nonpartisipan 12 Mei 2022 12 Mei 2023 1 tahun, 0 hari — Transisi (2022–sekarang) [32] Ismail Pakaya(Penjabat) Nonpartisipan 12 Mei 2023 12 Mei 2024 1 tahun, 0 hari Mohammad Rudy Salahuddin(Penjabat) Nonpartisipan 17 Mei 2024 Petahana 266 hari [ket. 6][33] Garis waktu[sunting | sunting sumber] Lihat pula[sunting | sunting sumber] Daftar Wakil Gubernur Gorontalo Catatan .mw-parser-output .reflist{font-size:90%;margin-bottom:0.5em;list-style-type:decimal}.mw-parser-output .reflist .references{font-size:100%;margin-bottom:0;list-style-type:inherit}.mw-parser-output .reflist-columns-2{column-width:30em}.mw-parser-output .reflist-columns-3{column-width:25em}.mw-parser-output .reflist-columns{margin-top:0.3em}.mw-parser-output .reflist-columns ol{margin-top:0}.mw-parser-output .reflist-columns li{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}.mw-parser-output .reflist-upper-alpha{list-style-type:upper-alpha}.mw-parser-output .reflist-upper-roman{list-style-type:upper-roman}.mw-parser-output .reflist-lower-alpha{list-style-type:lower-alpha}.mw-parser-output .reflist-lower-greek{list-style-type:lower-greek}.mw-parser-output .reflist-lower-roman{list-style-type:lower-roman} Keterangan ^ Pasangan Ir. Fadel Muhammad dan Ir. Gusnar Ismail MM adalah pasangan Gubernur-Wakil Gubernur periode 2001-2006 ^ Diangkat menjadi gubernur karena Fadel Muhammad diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI ^ Pelaksana tugas ^ Masa jabatan Rusli Habibie habis pada 16 Januari 2017 ^ Penjabat ^ Merangkap sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian RI Referensi[sunting | sunting sumber] ^ a b Paat, Hence. "HUT Provinsi Gorontalo Ditetapkan 5 Desember". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-26. Diakses tanggal 26 Okt 2022. ^ a b c Gorontalo Dalam Angka 2014[pranala nonaktif permanen] ^ "Gorontalo Dalam Angka 2016"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-08. Diakses tanggal 2018-10-15. ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-15. Diakses tanggal 26 November 2021. ^ a b c "Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 15 Tahun 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-23. Diakses tanggal 2019-06-24. ^ "DAU 2019" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-01-11. Diakses tanggal 2019-12-21. ^ Administrator. "5 Desember HUT Provinsi Gorontalo - Website Resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-02. Diakses tanggal 2016-12-11. ^ Hercahyani, D. (2008). Sejarah pembentukan Gorontalo dari kabupaten menjadi provinsi 1953-2000 ^ Habibie, B.J., 2010. Habibie & Ainun. THC Mandiri. ^ Elson, R.E., 2009. The idea of Indonesia. Penerbit Serambi. ^ "BJ Habibie Dalam Ingatan Orang Gorontalo". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 26 Okt 2022. ^ Permana, A. P., & Eraku, S. S. (2020). Analisis kedalaman laut purba batu gamping Gorontalo berdasarkan kandungan fosil foraminifera bentonik. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 6(1), 17-23. ^ Mustakimah, M. (2014). AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL DALAM TRADISI MOLONTHALO DI GORONTALO. Jurnal Diskursus Islam, 2(2), 289-307. ^ Idham, I. (2011). POHUTU MO LA LINGO (Sinergitas Adat dan Syariat Dalam Penyelenggaraan Acara Adat Pemakaman di Pohala'a Gorontalo, Indonesia) POHUTU MOLALUNGO (Synergism between Tradition and Islamic Shari'a of Narrative Tradition of Burial Ceremony at Pohalaa Gor. Al-Qalam, 17(2), 240-250. ^ Badudu, J. S. MORFOLOGI BAHASA GORONTALO, 1982, XII+ 207 hal. Penerbit Djambatan. ^ Badudu, Y., 1982. Morfologi Bahasa Gorontalo. Djambatan ^ Leupe, P. A. (1866). Inhouds-Opgaven van de Tijdschriften Toegewijd aan het Zeewezen. Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 536-562. ^ Tangahu, S. (2018). NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI MO ME’RAJI (STUDI ETONOGRAFI DI GORONTALO). Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah, 1(1), 83-109. ^ "Ditemukan, Kerangka Manusia Berumur 700 Tahun di Gorontalo - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 26 Okt 2022. ^ "iHeritage.id". www.iheritage.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-12. Diakses tanggal 2022-04-08. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-22. Diakses tanggal 2014-05-22. ^ N. S. Bisht; T. S. Bankoti (2004-03). Encyclopaedia of the South East Asian Ethnography. Global Vision. hlm. 235–. ISBN 978-81-87746-96-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-09. Diakses tanggal 2018-07-20. Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan) ^ Amin, Basri. Memori Gorontalo (edisi ke-2012). Ombak. hlm. 182. ISBN 978-602-7544-06-2. ^ Bouty, Sarah. "LEGAL DRAFTING Naskah Akademik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-26. Diakses tanggal 26 Okt 2022 – via www.academia.edu. ^ SOFYAN, N. (2015). Dayango dalam Pandangan Hukum Adat Gorontalo di Kabupaten Gorontalo. Skripsi, 1(271411204). ^ INAKU, A. (2021). DEGRASI BUDAYA MOHUYULA DI KALANGAN REMAJA (Studi Tentang Budaya Gotong Royong di Gorontalo). Skripsi, 1(231414079). ^ Trumansyahjaya, K. Filsafat Air Pada Langga Sebagai Arsitektur Gorontalo. ^ AZIS, R. P. (2018). MENYELISIK ETIKA AKUNTAN MELALUI BATANGA POMAYA, HARATA POTUMBULO, NYAWA PODUNGALO DARI REALITAS KOMUNITAS ADAT GORONTALO. Skripsi, 1(921414094). ^ Baruadi, M. K. (2012). SENDI ADAT DAN EKSISTENSI SASTRA: Pengaruh Islam dalam Nuansa Budaya Lokal Gorontalo. El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 14(2), 293-311. ^ Nadlir, Moh. (12 Mei 2017). Galih, Bayu, ed. "Istana Gelar Pelantikan Lima Gubernur Jumat Ini". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-09. Diakses tanggal 7 Februari 2022. ^ Hari (Februari 2008). "Wawancara Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad: Ide Brilian Yayasan Damandiri" (PDF). Gemari. Gorontalo: Gemari. Diakses tanggal 8 Maret 2016. [pranala nonaktif permanen] ^ Erika Dian (12 Mei 2022). Icha Rastika, ed. "Dilantik, Lima Penjabat Gubernur Resmi Bertugas". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 12 Mei 2022. ^ "Mendagri Tito Lantik 5 Penjabat Gubernur Sulsel hingga Banten". detik.com. Diakses tanggal 17 Mei 2024. .mw-parser-output .navbox{box-sizing:border-box;border:1px solid #a2a9b1;width:100%;clear:both;font-size:88%;text-align:center;padding:1px;margin:1em auto 0}.mw-parser-output .navbox .navbox{margin-top:0}.mw-parser-output .navbox+.navbox,.mw-parser-output .navbox+.navbox-styles+.navbox{margin-top:-1px}.mw-parser-output .navbox-inner,.mw-parser-output .navbox-subgroup{width:100%}.mw-parser-output .navbox-group,.mw-parser-output .navbox-title,.mw-parser-output .navbox-abovebelow{padding:0.25em 1em;line-height:1.5em;text-align:center}.mw-parser-output .navbox-group{white-space:nowrap;text-align:right}.mw-parser-output .navbox,.mw-parser-output .navbox-subgroup{background-color:#fdfdfd}.mw-parser-output .navbox-list{line-height:1.5em;border-color:#fdfdfd}.mw-parser-output .navbox-list-with-group{text-align:left;border-left-width:2px;border-left-style:solid}.mw-parser-output tr+tr>.navbox-abovebelow,.mw-parser-output tr+tr>.navbox-group,.mw-parser-output tr+tr>.navbox-image,.mw-parser-output tr+tr>.navbox-list{border-top:2px solid #fdfdfd}.mw-parser-output .navbox-title{background-color:#ccf}.mw-parser-output .navbox-abovebelow,.mw-parser-output .navbox-group,.mw-parser-output .navbox-subgroup .navbox-title{background-color:#ddf}.mw-parser-output .navbox-subgroup .navbox-group,.mw-parser-output .navbox-subgroup .navbox-abovebelow{background-color:#e6e6ff}.mw-parser-output .navbox-even{background-color:#f7f7f7}.mw-parser-output .navbox-odd{background-color:transparent}.mw-parser-output .navbox .hlist td dl,.mw-parser-output .navbox .hlist td ol,.mw-parser-output .navbox .hlist td ul,.mw-parser-output .navbox td.hlist dl,.mw-parser-output .navbox td.hlist ol,.mw-parser-output .navbox td.hlist ul{padding:0.125em 0}.mw-parser-output .navbox .navbar{display:block;font-size:100%}.mw-parser-output .navbox-title .navbar{float:left;text-align:left;margin-right:0.5em}body.skin--responsive .mw-parser-output .navbox-image img{max-width:none!important}.mw-parser-output .div-col{margin-top:.3em;column-width:30em}.mw-parser-output .div-col-small{font-size:90%}.mw-parser-output .div-col-rules{column-rule:1px solid #aaa}.mw-parser-output .div-col dl,.mw-parser-output .div-col ol,.mw-parser-output .div-col ul{margin-top:0}.mw-parser-output .div-col li,.mw-parser-output .div-col dd{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}.mw-parser-output .navbar{display:inline;font-size:88%;font-weight:normal}.mw-parser-output .navbar-collapse{float:left;text-align:left}.mw-parser-output .navbar-boxtext{word-spacing:0}.mw-parser-output .navbar ul{display:inline-block;white-space:nowrap;line-height:inherit}.mw-parser-output .navbar-brackets::before{margin-right:-0.125em;content:"[ "}.mw-parser-output .navbar-brackets::after{margin-left:-0.125em;content:" ]"}.mw-parser-output .navbar li{word-spacing:-0.125em}.mw-parser-output .navbar-mini abbr{font-variant:small-caps;border-bottom:none;text-decoration:none;cursor:inherit}.mw-parser-output .navbar-ct-full{font-size:114%;margin:0 7em}.mw-parser-output .navbar-ct-mini{font-size:114%;margin:0 4em}.mw-parser-output .infobox .navbar{font-size:100%}.mw-parser-output .navbox .navbar{display:block;font-size:100%}.mw-parser-output .navbox-title .navbar{float:left;text-align:left;margin-right:0.5em}lbsGubernur petahana di Indonesia Aceh Safrizal Zakaria Ali (pj.) Sumatera Utara Agus Fatoni (pj.) Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah Riau Rahman Hadi (pj.) Kep. Riau Ansar Ahmad Jambi Al Haris Bengkulu Rohidin Mersyah Sumatera Selatan Elen Setiadi (pj.) Kep. Bangka Belitung Sugito (pj.) Lampung Samsudin (pj.) Banten Ucok A. Damenta (pj.) DKI Jakarta Teguh Setyabudi (pj.) Jawa Barat Bey Machmudin (pj.) Jawa Tengah Nana Sudjana (pj.) DI Yogyakarta Hamengkubuwana X Jawa Timur Adhy Karyono (pj.) Bali S. Mahendra Jaya (pj.) Nusa Tenggara Barat Hassanudin (pj.) Nusa Tenggara Timur Andriko Susanto (pj.) Kalimantan Barat Harisson Azroi (pj.) Kalimantan Tengah Sugianto Sabran Kalimantan Selatan Muhidin Kalimantan Timur Akmal Malik (pj.) Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin (pj.) Sulawesi Selatan Fadjry Djufry (pj.) Sulawesi Tenggara Andap B. Revianto (pj.) Sulawesi Tengah Rusdy Mastura Gorontalo Rudy Salahuddin (pj.) Sulawesi Utara Olly Dondokambey Maluku Utara Samsuddin A. Kadir (pj.) Maluku Sadali Ie (pj.) Papua Barat Ali B. Temongmere (pj.) Papua Barat Daya Moh. Musa'ad (pj.) Papua Ramses Limbong (pj.) Papua Tengah Anwar Harun Damanik (pj.) Papua Pegunungan Velix Wanggai (pj.) Papua Selatan Rudy Sufahriadi (pj.) Terakhir diperbarui: 27 Januari 2025(Pj.) = Penjabat; (Plt.) = Pelaksana Tugas; (Plh.) = Pelaksana Harian. DPRD Provinsi[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo DPRD Provinsi Gorontalo beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Gorontalo terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2024 yang dilantik pada 9 September 2024 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Gorontalo di Ruang Sidang Gedung DPRD Provinsi Gorontalo. Komposisi anggota DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024-2029 terdiri dari 10 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 10 kursi.[1][2][3][4][5] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Provinsi Gorontalo dalam dua periode terakhir.[6][7][8][9] Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2014-2019 2019-2024 2024-2029 PKB 1 1 1 Gerindra 1 4 6 PDI-P 6 7 7 Golkar 12 10 8 NasDem 0 6 7 PKS 5 4 5 PPP 4 5 4 PAN 7 3 3 Hanura 5 2 1 Demokrat 4 3 3 Jumlah Anggota 45 45 45 Jumlah Partai 9 10 10 Wilayah Administrasi[sunting | sunting sumber] Provinsi Gorontalo terbagi menjadi lima kabupaten dan satu kota. Masing-masing wilayah administrasi tersebut terbagi lagi menjadi beberapa wilayah administrasi di bawahnya, yaitu kecamatan, desa/kelurahan. Pada tahun 2013, Provinsi Gorontalo terdiri dari 77 kecamatan dan 735 desa/kelurahan. Kabupaten dan Kota[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Gorontalo Pada awal berdirinya Provinsi Gorontalo, daerah otonom ini hanya terdiri dari 2 kabupaten dan 1 kota. Namun, setelah adanya pemekaran, maka Provinsi Gorontalo kini terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota, yaitu sebagai berikut: Kabupaten/Kota Ibu kota Dasar Hukum Luas (km2) Persentase Kabupaten Boalemo[10] Tilamuta UU No.50 Tahun 1999 1.736,61 13,97% Kabupaten Bone Bolango[11] Suwawa UU No.6 Tahun 2003 1.891,49 15,21% Kabupaten Gorontalo[10] Limboto UU No.29 Tahun 1959 2.143,48 17,24% Kabupaten Gorontalo Utara[11] Kwandang UU No.11 Tahun 2007 2.141,86 17,22% Kabupaten Pohuwato[12] Marisa UU No.6 Tahun 2003 4.455,60 35,83% Kota Gorontalo[10] – UU No.38 Tahun 2000 79,59 0,53% Kecamatan dan Desa/Kelurahan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Gorontalo Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 kabupaten, 1 kotamadya, 77 kecamatan, 72 kelurahan dan 657 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 1.157.325 jiwa dengan total luas wilayah 11.257,07 km².[13][14] No. Kode Kemendagri Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah (km2) Penduduk (jiwa) 2017 Kecamatan Kelurahan Desa 1 75.02 Kab. Boalemo Tilamuta 1.521,88 143.689 7 - 82 2 75.03 Kab. Bone Bolango Suwawa 1.984,31 160.154 18 5 160 3 75.01 Kab. Gorontalo Limboto 1.750,83 391.944 19 14 191 4 75.05 Kab. Gorontalo Utara Kwandang 1.676,15 124.202 11 - 123 5 75.04 Kab. Pohuwato Marisa 4.244,31 141.281 13 3 101 6 75.71 Kota Gorontalo - 79,59 196.055 9 50 - TOTAL 11.257,07 1.157.325 77 72 657 Perwakilan di DPR RI dan DPD RI[sunting | sunting sumber] Berdasarkan hasil Pemilu 2014, Provinsi Gorontalo memiliki tiga orang perwakilan di DPR dan empat orang di DPD. Ke tiga orang perwakilan di DPR tersebut adalah Fadel Muhammad dan Roem Kono dari Partai Golkar serta Elnino M Husein Mohi dari Partai Gerindra. Sedangkan perwaikilan di DPD adalah Hanah Hasanah Fadel Muhammad, Rahmijati Jahja, Abdurahman Abubakar Bahmid dan Dewi Sartika Hemeto.[15] Berdasarkan hasil Pemilu 2019, Provinsi Gorontalo memiliki tiga orang perwakilan di DPR dan empat orang di DPD. Ke tiga orang perwakilan di DPR tersebut adalah Rachmad Gobel dari Partai Nasdem Wakil Ketua DPR RI, Idah Syaidah Rusli Habibie dari Partai Golkar serta Elnino M Husein Mohi dari Partai Gerindra. Sedangkan perwaikilan di DPD adalah Fadel Muhammad Wakil Ketua MPR RI, Rahmijati Jahja, Abdurahman Abubakar Bahmid dan Dewi Sartika Hemeto. Demografi[sunting | sunting sumber] Kependudukan[sunting | sunting sumber] Jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 sebesar 1.097.990 jiwa yang terdiri atas 550.004 jiwa laki-laki dan 547.986 jiwa perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Gorontalo tahun 2011–2013 mencapai 1,67 persen/tahun.[16] Pada tahun 2021, jumlah penduduk provinsi Gorontalo berjumlah 1.198.765 jiwa, dengan jumlah terbanyak berada di wilayah Kabupaten Gorontalo sebanyak 404.835 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 125.715 jiwa. Tahun 1971 1980 1990 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2013 2021 Jumlah penduduk 490.521 600.323 715.508 830.184 855.057 881.057 896.004 909.083 941.444 960.335 972.208 983.952 1.040.164 1.062.561 1.097.990 1.198.765 Kependudukan Provinsi Gorontalo Sumber: [16][17][18][19] Suku bangsa Dibanding dengan kebanyakan provinsi lainnya di Sulawesi Indonesia, suku di provinsi Gorontalo lebih homogen, yang umumnya merupakan suku Gorontalo atau berasal dari Sulawesi. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Gorontalo adalah suku terbanyak di provinsi Gorontalo. Suku Jawa adalah suku terbanyak kedua, kemudian disusul dengab suku Minahasa.[20][21] Suku Gorontalo (Suku Hulontalo) adalah masyarakat asli yang mendiami wilayah utara pulau Sulawesi dan mayoritas suku ini memeluk agama Islam. Tidak hanya di Sulawesi, penyebaran Suku Gorontalo yang paling banyak berada di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur.[22] Longgo, bela diri tradisional orang Gorontalo. Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Gorontalo tahun 2010:[20] No Suku Jumlah 2010 % 1 Gorontalo 925.626 89,05% 2 Sulawesi lainnya 46.395 4,46% 3 Jawa 35.289 3,40% 4 Minahasa 9.238 0,89% 5 Bugis 8.824 0,85% 6 Bali 3.702 0,35% 7 Asal Jawa lainnya 1.739 0,17% 8 Asal Sumatra 1.224 0,12% 9 Lainnya 7.393 0,71% 10 Provinsi Gorontalo 1.039.430 100% Pohala'a (Keluarga, Kekerabatan, atau Kerajaan) Provinsi Gorontalo dihuni oleh ragam etnis yang membentuk atau terbentuk menjadi Pohala'a (yang berarti Keluarga atau Kerajaan) yang terikat secara teritoris dan genealogis.[23] Dalam catatan sejarah, terdapat sebuah "Persekutuan/Perserikatan Kerajaan" dari 5 Kerajaan (Limo Lo Pohala'a) yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, di antaranya: Pohala'a Gorontalo (Etnis Hulontalo, Kerajaan Hulontalo), Pohala'a Suwawa (Etnis Suwawa/Tuwawa, Kerajaan Suwawa), Pohala'a Limboto (Etnis Limutu, Kerajaan Limboto), Pohala'a Bolango (Etnis Bulango/Bolango, Kerajaan Bulango), dan Pohala'a Atinggola (Etnis Atinggola/Andagile, Kerajaan Atinggola) Dalam perkembangannya, Kerajaan Gorontalo dan Limboto kemudian semakin dominan dan akhirnya penyebutan Limo Lo Pohala'a berubah menjadi U Duluwo Limo Lo Pohala'a (diterjemahkan menjadi 2 kerajaan kembar/utama dalam 5 Kerajaan Persekutuan/Perserikatan). Seiring dengan perkembangan zaman, seluruh Etnis atau Pohala'a (Kekeluargaan) tersebut kemudian dikategorikan sebagai bagian dari identitas suku Gorontalo atau Suku Hulontalo. Bahasa Bahasa resmi instansi pemerintahan di Gorontalo adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 3 bahasa daerah di Gorontalo.[24] Ketiga bahasa tersebut adalah: Bahasa Gorontalo Bahasa Suwawa Bahasa Atinggola Sedangkan untuk bahasa daerah lainnya yang juga digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu di wilayah Provinsi Gorontalo adalah Bahasa Bajo dan Bahasa Minahasa.[25] Kesehatan[sunting | sunting sumber] Rumah sakit[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar rumah sakit di Gorontalo No. Kode RS Nama Rumah Sakit Jenis RS Kelas RS Pemilik Total Ranjang 1 7501044 RS Umum Daerah Dr. Ir. Iwan Bokings RSU D Pemkab 50 2 7571023 RS Multazam RSU D Swasta 114 3 7502034 RS Umum Daerah dr. Hasri Ainun Habibie RSU C Pemprov 117 4 7505002 RS Umum Daerah dr. Zainal Umar Sidiki RSU C Pemkab 96 5 7571022 RS Ibu dan Anak Siti Khadidjah RSIA C Organisasi Islam 60 6 7571021 RS Bunda RSU D Perusahaan 111 7 7504012 RS Umum Daerah Tombulilato RSU D Pemkab 84 8 7502021 RS Islam RSU D Organisasi Sosial 53 9 7502032 RS Umum Daerah Otanaha RSU D Pemkot 90 10 7571010 RS Umum Daerah Prof. Dr. dr. H. Aloei Saboe RSU B Pemkot 313 11 7503045 RS Umum Daerah Bumi Panua RSU C Pemkab 97 12 7501043 RS Umum Daerah Tani dan Nelayan RSU C Pemkab 125 13 7504032 RS Umum Daerah Toto Kabila RSU C Pemkab 185 14 7502033 RS Umum Daerah dr. M. Mohammad Dunda RSU B Pemkab 236 15 7502035 RS Umum Daerah Boliyohuto RSU D Pemkab 24 16 7502047 RS Bhayangkara Polda Gorontalo RSU C POLRI 96 17 7502036 RS TK IV dr. Eddy Kounang Korem Gorontalo RSU D TNI AD 0 18 7503056 RS Pratama Kabupaten Pohuwato RSU D PRATAMA Pemkab 0 19 7571024 RS Umum Bioklinik RSU D Perusahaan 64 Ekonomi[sunting | sunting sumber] Semenanjung Gorontalo merupakan salah satu jalur perdagangan di Indonesia sejak zaman dahulu. Gorontalo sudah menjadi salah satu wilayah yang menjadi jalur perdagangan di Indonesia sejak zaman dahulu. Potret aktivitas perdagangan di pelabuhan Provinsi Gorontalo pada zaman dahulu. Pelabuhan Gorontalo yang selalu ramai sejak dahulu Perekonomian di Provinsi Gorontalo sekarang ini menjadi salah satu perekonomian yang paling pesat perkembangannya di Indonesia. Sektor pertanian, perikanan dan jasa adalah sektor yang di andalkan di Provinsi ini karena memiliki kontribusi yang besar bagi pendapatan asli daerah. Dalam rangka mewujudkan Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi Agropolitan, maka berbagai upaya terus dilakukan. Pemerintah Provinsi melakukan berbagai macam program pembangunan, di antaranya melalui perbaikan infrastruktur sebagai pilar pemacu pembangunan, penyediaan sarana produksi pertanian, penyediaan dana penjamin, peningkatan SDM pertanian, memperlancar pemasaran dengan jaminan harga dasar dan lain lain, serta dengan menyusun berbagai program, seperti: Pengembangan tanaman pangan, di versifikasi pangan dan ketahanan pangan daerah; Pengembangan agropolitan menuju satu jutaan ton jagung; Pengembangan agro bisnis; Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan petani melalui pembedayaan masyarakat pertanian. Dalam mengembangkan potensi dan keanekaragaman sumber daya alam di Provinsi Gorontalo, terdapat beberapa peluang investasi untuk dikembangkan, seperti: investasi di bidang agro bisnis (pertanian dan perkebunan), termasuk juga agro industri (nata de coco, minyak kelapa dan Dubuk santan) serta di bidang pertambangan (emas, granit, dll.). Prioritas pengembangan selama lima tahun ke depan diproyeksikan pada komoditas jagung dengan luas areal produksi jagung tahun 2004 seluas 35.692,450 ha, dengan jumlah produksi sebanyak 323,065 ton dan untuk jagung louning sendiri telah berhasil di ekspor sebesar 9.148 ton. Dari luas wilayah Provinsi Gorontalo seluas 1.221.544 ha, untuk areal potensial pertanian seluas 463.649,09 ha atau 37,95%, tetapi yang baru di manfaatkan seluas 148.312,78 ha (32%) atau masih terdapat peluang pengembangan lahan 315.336,31 ha. Wilayah Provinsi Gorontalo merupakan daerah agraris dengan keadaan topografi datar, berbukit-bukit sampai dengan bergunung sehingga berbagai jenis tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik di daerah ini. Luas lahan kering adalah 215.845,00 ha. Sedangkan rawa-rawa (tegalan) seluas 1.580,00 ha, Luas areal produksi padi pada tahun 2006 yaitu 45.027 ha dengan jumlah produksi tahun 2006 sebanyak 197.600,94 ton dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2005 yang mempunyai luas areal 37.831 ha dengan jumlah produksi sebanyak 164.168 ton. Luas areal produksi kedelai pada tahun 2006 adalah 5.217 ha dengan jumlah produksi 6.767,21 ton, mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2005 yang mempunyai luas areal produksi 2.677 ha dengan jumlah produksi 3.738 ton. Luas areal produksi kacang tanah pada tahun 2006 adalah 2.825 ha dengan jumlah produksi 3.316,79 ton meningkat jika dibandingkan pada tahun 2005 yang mempunyai luas areal 4.335 ha dengan jumlah produksi mencapai 5.371 ton. Luas areal produksi ubi kayu pada tahun 2006 adalah seluas 853 ha dengan jumlah produksi mencapai 9.742,0 ton. Luas areal produksi Singkong dan umbi-umbian seluas 894,70 dengan jumlah produksi sebanyak 10.041 ton. Luas areal produksi sayur-sayuran pada tahun 2006 adalah 3.674 ha dengan jumlah produksi mencapai 74,44 ton/ha. Jika dilihat dari data luas kawasan hutan Provinsi Gorontalo pada tahun 2004 berdasarkan TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan), maka luas kawasan hutan Provinsi Garontalo seluas 826.378,12 ha, yang terdiri dari: hutan lingdsing seluas 165.488,67 ha, hutan konservasi seluas 20.135,60 ha, hutan produksi terbatas seluas 342.449,55 ha, dan hutan produksi seluas 100.684,45 ha. Dari seluruh luas hutan tersebut hasil kayu yang di dapat mencapai total 14.808.000 m³. Kawasan laut di Provinsi Gorontalo, terutama di Teluk Gorontalo atau Teluk Tomini, menyimpan banyak potensi alam karena merupakan satu satu teluk yang dilalui garis khatulistiwa. Perikanan dan kelautan merupakan sektor unggulan bagi Provinsi Gorontalo yang memiliki garis pantai yang cukup panjang. Garis pantai wilayah Utara dan Selatan masing masing memiliki panjang sekitar 270 kilometer dan 320 kilometer. Potensi sumber daya perikanan di Provinsi Gorontalo berada di tiga perairan, yakni Teluk Tomini (Teluk Gorontalo), Laut Sulawesi, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Sulawesi. Sayangnya, tingkat pemanfaatan perikanan tangkap baru 24,05% atau 19.771 ton per tahun. Potensi kelautan lainnya yang menjadi unggulan, yaitu budi daya rumput laut yang didukung program Gerakan Menanam Rumput Laut (Gemar Laut), sementara pemanfaatan lahannya baru mencapai sekitar 850 ha dengan produksi 4.250 ton/ha/tahun. Provinsi Gorontalo memiliki letak geografi yang strategis untuk perekonomian nasional, kerana memiliki jalur perdagangan yang langsung berhadapan dengan negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu Provinsi Gorontalo juga merupakan salah satu daerah yang menjadi pintu masuk jalur perdagangan dari benua Amerika ke negara–negara di Asia Pasifik, seperti Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia. Tidaklah berlebihan jika Pemerintah Pusat menilai bahwa Provinsi Gorontalo menjadi salah satu tulang punggung penggerak roda ekonomi, pendidikan dan kebudayaan di Kawasan Timur Indonesia. Pakaian Adat[sunting | sunting sumber] (Artikel utama yang membahas ini terdapat dalam artikel Pakaian adat Suku Gorontalo) Bili'u Paluwala Payunga Madipungu Wolimomo Pendidikan[sunting | sunting sumber] lbsPerguruan tinggi di GorontaloKabupaten Pohuwato
Data diambil dari WikiPedia.
Peta Provinsi Gorontalo
Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo