Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2025
Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa
Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa
Daftar Kode Pos Kabupaten SEMARANG
No | Kabupaten | Provinsi | Kecamatan | Kelurahan/Desa | Kode Pos |
---|---|---|---|---|---|
1 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | MUKTIHARJO LOR | 50111 |
2 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | TERBOYO KULON | 50112 |
3 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | TERBOYO WETAN | 50112 |
4 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | PENGGARON LOR | 50113 |
5 | SEMARANG | JAWA TENGAH | PEDURUNGAN | TLOGOMULYO | 50113 |
6 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | BANGETAYU KULON | 50115 |
7 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | BANGETAYU WETAN | 50115 |
8 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | KUDU | 50116 |
9 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | SEMBUNGHARJO | 50116 |
10 | SEMARANG | JAWA TENGAH | GENUK | BANJARDOWO | 50117 |
Sekilas mengenai Kabupaten SEMARANG
Lambang Staadsgemeente Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tahun 1827. Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan.[7] Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu). Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak antara satu sama lain (jarang-jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.[8] Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930) Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, Sultan pun memutuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten, pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H, setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya. Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya.[9] Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda. Residentie Semarang sebagai cikal-bakal Metropolitan Semarang Raya. Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang. Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico (kanji: 副市長)) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari. Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoebiyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. Ekonomi[sunting | sunting sumber] Presiden Joko Widodo, dalam peresmian revitalisasi Pasar Johar Semarang Selain sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga merupakan pusat perekonomian (perdagangan dan bisnis) yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN). Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Menurut data BPS 2020, PDRB Kota Semarang atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 189 triliun.[10]:38-39 Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.[10]:43 Dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah migrasi masuk, penurunan angka pengangguran, dan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang masih kalah saing dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Surabaya, namun iklim bisnis yang kondusif memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memiliki 50 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 85 gedung berkisar 7–11 lantai. Gedung-gedung pencakar langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung-gedung pencakar langit ini terkonsentrasi pada wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah daftar gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung tertinggi di Semarang. Kawasan bisnis terpadu[sunting | sunting sumber] Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian regional Jawa Tengah, Kota Semarang telah bertransformasi dan berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurun waktu perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor perdagangan dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar pembangunan Kota Semarang. Pertumbuhan kota yang sangat tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor jasa dalam arus perekonomian Kota Semarang dan akan terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan konsumen, dan minat investasi. Semakin kondusifnya iklim bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai upaya regionalisasi dan keperluan tata ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis terpadu atau CBD (Central Business District) di Kota Semarang yang diperuntukan untuk kawasan ekonomi terpadu. Kota Semarang memiliki kawasan CBD utama, yaitu Golden Triangle Business District. Golden Triangle Business District merupakan kawasan bisnis terpadu yang terletak di Semarang Pusat yang memiliki tiga segmen sub-CBD, meliputi: Simpang Lima City Center (SLCC), Pemuda Central Business District (PCBD), dan Gajahmada Golden Triangle (GGT). Selain Golden Triangle Business District, Kota Semarang juga memiliki kawasan CBD yang masih berkembang tersebar di beberapa lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD Jenderal Sudirman – Kalibanteng. Pengembangan kawasan CBD ini disebabkan karena kondisi pusat kota mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan pusat bisnis. Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Wali kota[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Wali Kota Semarang Wali kota Semarang saat ini dijabat oleh Hevearita Gunaryanti Rahayu. Sebelumnya, ia adalah wakil wali kota Semarang mendampingi wali kota, Hendrar Prihadi. Hendrar dan Rahayu merupakan pemenang dua periode pemilu, yakni pada pemilihan umum wali kota Semarang 2015 dan pemilihan umum wali kota Semarang 2020. Pada 10 Oktober 2022, masa tugas periode kedua Hendrar, ia ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP), sehingga jabatannya sebagai wali kota Semarang berakhir. Selanjutnya, Rahayu menjadi wali kota Semarang, dilantik oleh gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada 30 Januari 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Prajapada kota Semarang.[11] No. Wali Kota Awal menjabat Akhir Menjabat Prd. Wakil Wali Kota 16 Agustina Wilujeng Pramestuti 20 Februari 2025 Petahana (2025-2030) Iswar Aminuddin Dewan perwakilan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Semarang dalam empat periode terakhir. Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2009–2014[12] 2014–2019 2019–2024 2024–2029[13] PKB 2 4 4 5 Gerindra (baru) 4 7 6 7 PDI-P 9 15 19 14 Golkar 5 5 3 4 NasDem (baru) 1 2 1 PKS 6 6 6 6 Hanura (baru) 1 0 0 0 PAN 6 4 2 1 Demokrat 16 6 6 6 PSI (baru) 2 5 PPP 1 2 0 1 Jumlah Anggota 50 50 50 50 Jumlah Partai 9 9 9 10 Kecamatan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang Kota Semarang memiliki 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 1.653.035 jiwa dan luas wilayah 373,78 km² dengan kepadatan 4.422 jiwa/km².[14][15] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang, adalah sebagai berikut: Kode Kemendagri Kecamatan Hanacaraka Transliterasi Kode pos[16] Jumlah Kelurahan Daftar Kelurahan 33.74.11 Banyumanik ꦧꦚꦸꦩꦤꦶꦏ꧀ Banyumanik 50261–50269 11 Banyumanik Gedawang Jabungan Ngesrep Padangsari Pedalangan Pudakpayung Srondol Kulon Srondol Wetan Sumurboto Tinjomoyo 33.74.08 Candisari ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦫꦶ Candhisari 50251–50257 7 Candi Jatingaleh Jomblang Kaliwiru Karanganyar Gunung Tegalsari Wonotingal 33.74.09 Gajahmungkur ꦒꦗꦃꦩꦸꦁꦏꦸꦂ Gajahmungkur 50231–50237 8 Bendanduwur Bendan Ngisor Bendungan Gajahmungkur Karangrejo Lempongsari Petompon Sampangan 33.74.04 Gayamsari ꦒꦪꦩ꧀ꦱꦫꦶ Gayamsari 50161–50167 7 Gayamsari Kaligawe Pandean Lamper Sambirejo Sawahbesar Siwalan Tambakrejo 33.74.05 Genuk ꦒꦼꦤꦸꦏ꧀ Gěnuk 50111–50118 13 Bangetayu Kulon Bangetayu Wetan Banjardowo Gebangsari Genuksari Karangroto Kudu Muktiharjo Lor Penggaron Lor Sembungharjo Terboyo Kulon Terboyo Wetan Trimulyo 33.74.12 Gunungpati ꦒꦸꦤꦸꦁꦥꦛꦶ Gunungpathi 50221–50229 16 Cepoko Gunungpati Jatirejo Kalisegoro Kandri Mangunsari Ngijo Nongkosawit Pakintelan Patemon Plalangan Pongangan Sadeng Sekaran Sukorejo Sumurejo 33.74.14 Mijen ꦩꦶꦗꦺꦤ꧀ Mijèn 50211–50219 14 Bubakan Cangkiran Jatibarang Jatisari Karangmalang Kedungpane Mijen Ngadirgo Pesantren Polaman Purwosari Tambangan Wonolopo Wonoplumbon 33.74.15 Ngaliyan ꦔꦭꦶꦪꦤ꧀
Data diambil dari WikiPedia.
Peta Kabupaten SEMARANG
Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo