Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2024

Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa


Cari Kode Pos atau Nama Daerah


Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa

Daftar Kode Pos Kabupaten BOGOR



No Kabupaten Provinsi Kecamatan Kelurahan/Desa Kode Pos
1 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG CIADEG 16110
2 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG CIBURAYUT 16110
3 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG CIBURUY 16110
4 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG CIGOMBONG 16110
5 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG CISALADA 16110
6 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG SROGOL 16110
7 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG TUGUJAYA 16110
8 BOGOR JAWA BARAT CIGOMBONG WATESJAYA 16110
9 BOGOR JAWA BARAT BOGOR BARAT - KOTA MENTENG 16111
10 BOGOR JAWA BARAT BOGOR BARAT - KOTA CILENDEK BARAT 16112
Halaman 1 dari 50

Sekilas mengenai Kabupaten BOGOR


Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.[butuh rujukan] Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang. Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan 9 distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede. Pada masa pendudukan Inggris, yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Stamford Raffles, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya (Botanical Garden), beliau juga mempekerjakan seorang arsitek yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzorg. Pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah. 1. Gemeente Batavia (S. 1903 No.204) 2. Gemeente Meester Cornelis (S. 1905 No.206) 3. Gemeente Buitenzorg (S. 1905 No.208) 4. Gemeente Bandoeng (S. 1906 No.121) 5. Gemeente Cirebon (S. 1905 No.122) 6. Gemeente Soekabumi (S. 1914 No.310) (Regerings-Almanak Voor Nederlandsch Indie 1928 : 746-748) Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester atau Wali kota dari Staatsgemeente Buitenzoorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto). Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasi yang ada, maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1922 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79). Provinsi Jawa Barat dibentuk pada tahun 1925 (Staatsblad 1924 No. 378 bij Propince West Java) yang terdiri dari 5 Keresidenan, 18 Kabupaten (Regentscape) dan Kotapraja (Staads Gemeente), dimana Buitenzorg (Bogor) salah satu Staads Gemeente di Provinsi Jawa Barat di bentuk berdasarkan (Staatsblad 1905 No. 208 jo. Staatsblad 1926 No. 368), dengan prinsip Desentralisasi Modern, dimana kedudukan Burgermeester menjadi jelas. Pada masa pendudukan Jepang kedudukan pemerintahan di Kota Bogor menjadi lemah karena pemerintahan dipusatkan pada tingkat keresidenan yang berkedudukan di Kota Bogor, pada masa ini nama-nama lembaga pemerintahan berubah namanya yaitu: Keresidenan menjadi Syoeoe, Kabupaten/Regenschaps menjadi Ken, Kota/Staads Gemeente menjadi Si, Kewedanaan menjadi/Distrik menjadi Gun, Kecamatan/Under Districk menjadi Soe dan desa menjadi Koe. Setelah kemerdekaan[sunting | sunting sumber] Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, terjadi upaya pemisahan secara lebih tegas antara pemerintahan kota dengan kabupaten di Bogor, terlebih setelah peleburan Kawedanan Jonggol pada 1938 (kemudian dibubarkan total pada tahun 1963 berdasarkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963)[7] menjadi otonomi dibawah kabupaten, membuat nomenklatur Kota Bogor berubah namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor 16 Tahun 1950.[8] Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 1995,[9] terjadi pemekaran wilayah Kotamadya Bogor yang menyebabkan perubahan batas-batas wilayah antara Kabupaten dan Kotamadya, beberapa desa dari kecamatan sekitar yang menjadi bagian Kotamadya Bogor adalah Kecamatan Ciomas (masih berdiri hingga kini), dari 25 desa yang ada terdapat 6 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[10] Desa Cikaret Desa Pasir Jaya Desa Pasir Kuda Desa Pasir Mulya Desa Gunung Batu Desa Loji Kecamatan Dramaga (masih berdiri hingga kini), dari 15 desa yang ada terdapat 5 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain: Desa Sindang Barang Desa Bubulak Desa Margajaya Desa Balumbang Jaya Desa Situ Gede Kecamatan Semplak (dihilangkan status kecamatannya, sebagian wilayah menjadi bagian Kec. Bogor Barat, Tanah Sareal, Kemang, dan Sukaraja), dari 21 desa yang ada terdapat 10 desa masuk wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[11][12] Desa Cilendek Barat Desa Cilendek Timur Desa Curug Desa Curug Mekar Desa Semplak Desa Kayu Manis Desa Mekar Wangi Desa Kencana Desa Sukadamai Desa Sukaresmi Kecamatan Kedung Halang (dihilangkan status kecamatannya, sebagian wilayah menjadi bagian Kec. Bogor Utara, Bogor Timur, Tanah Sareal, dan Sukaraja), dari 19 desa yang ada terdapat 8 desa masuk wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[13] Desa Katulampa Desa Cimahpar Desa Tanah Baru Desa Ciluar Desa Ciparigi Desa Kedung Halang Desa Kedung Badak Desa Kedung Waringin Kecamatan Ciawi (masih berdiri hingga kini), dari 24 desa yang ada terdapat 11 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain:[14] Desa Cipaku Desa Pakuan Desa Tajur Desa Sindangrasa Desa Sindangsari Desa Muarasari Desa Harjasari Desa Bojongkerta Desa Rancamaya Desa Kertamaya Desa Genteng Kecamatan Cijeruk (masih berdiri hingga kini), dari 21 desa yang ada terdapat 3 desa masuk ke wilayah Kotamadya Bogor (1995), antara lain: Desa Mulyaharja Desa Ranggamekar Desa Pamoyanan Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor diubah menjadi Kota Bogor.[15] Hal ini juga berlaku pada seluruh wilayah lainnya yang ada di Indonesia. Geografis[sunting | sunting sumber] Gambar Wilayah Kota Bogor beserta batas-batasnya (Kecamatan dan Wilayah Kabupaten) Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT–106°51’00”BT dan 6°30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibukota kurang lebih 60 km. Batas Wilayah[sunting | sunting sumber] Utara Kecamatan Kemang (Kabupaten Bogor) dan Kecamatan Bojong Gede (Kabupaten Bogor) Timur Kecamatan Sukaraja (Kabupaten Bogor) dan Kecamatan Ciawi (Kabupaten Bogor) Selatan Kecamatan Cijeruk (Kabupaten Bogor), Kecamatan Caringin (Kabupaten Bogor) dan Kecamatan Tamansari (Kabupaten Bogor) Barat Kecamatan Dramaga (Kabupaten Bogor) dan Kecamatan Ciomas (Kabupaten Bogor) Iklim[sunting | sunting sumber] Seperti wilayah lain di Indonesia, Bogor memiliki iklim tropis dengan tipe Hutan Hujan Tropis. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26 °C dengan suhu terendah 21,8 °C dan suhu tertinggi 30,4 °C. Kelembaban udara ≥70%, curah hujan rata-rata setiap tahun di Kota Bogor sangatlah tinggi, yaitu sekitar 3.500–4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari, karenanya Kota Bogor dijuluki sebagai "Kota Hujan".[16] Data iklim Bogor, Jawa Barat, Indonesia Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Rekor tertinggi °C (°F) 34 (93) 34 (93) 33 (91) 35 (95) 34 (93) 34 (93) 34 (93) 36 (97) 37 (99) 37 (99) 36 (97) 35 (95) 37 (99) Rata-rata tertinggi °C (°F) 28.3 (82.9) 28.5 (83.3) 29.3 (84.7) 30 (86) 30.3 (86.5) 30.2 (86.4) 30.5 (86.9) 30.9 (87.6) 31.2 (88.2) 30.7 (87.3) 30.1 (86.2) 29.6 (85.3) 29.97 (85.94) Rata-rata harian °C (°F) 24.7 (76.5) 24.6 (76.3) 25 (77) 25.5 (77.9) 25.5 (77.9) 25.2 (77.4) 25.2 (77.4) 25.3 (77.5) 25.6 (78.1) 25.4 (77.7) 25.4 (77.7) 25.4 (77.7) 25.23 (77.43) Rata-rata terendah °C (°F) 21.1 (70) 20.8 (69.4) 20.7 (69.3) 21 (70) 20.8 (69.4) 20.2 (68.4) 19.9 (67.8) 19.7 (67.5) 20 (68) 20.2 (68.4) 20.7 (69.3) 21.3 (70.3) 20.53 (68.98) Rekor terendah °C (°F) 17 (63) 17 (63) 15 (59) 16 (61) 14 (57) 12 (54) 12 (54) 13 (55) 14 (57) 15 (59) 17 (63) 16 (61) 12 (54) Presipitasi mm (inci) 374 (14.72) 348 (13.7) 361 (14.21) 343 (13.5) 267 (10.51) 176 (6.93) 147 (5.79) 119 (4.69) 169 (6.65) 291 (11.46) 410 (16.14) 386 (15.2) 3.391 (133,5) Rata-rata hari hujan 22 20 21 20 19 15 11 10 13 18 21 20 210 % kelembapan 88 87 86 85 85 83 80 79 80 81 83 85 83.5 Rata-rata sinar matahari bulanan 136 154 197 240 260 250 287 290 256 248 196 145 2.659 Sumber #1: Climate-Data.org[17] Sumber #2: BMKG[18] & Weatherbase[19] Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Wali kota[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Wali Kota Bogor Wali kota Bogor berkantor di Balai Kota Bogor yang menjadi pusat pemerintahan resmi Kota Bogor. No Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Wali Kota 24 Bima Arya Sugiarto 7 April 2014 7 April 2019 26 Usmar Hariman 20 April 2019 20 April 2024 27 Dedie A. Rachim 25 - Hery Antasari (Penjabat) 20 April 2024 Petahana Transisi Kecamatan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor Kota Bogor memiliki 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Pada tahun 2022, jumlah penduduknya mencapai 1.114.018 jiwa dengan luas wilayah 118,50 km² dan sebaran penduduk 10.001 jiwa/km².[20][21] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor, adalah sebagai berikut: Kode Kemendagri Kecamatan Ibu kota Kodepos[22] Jumlah Kelurahan Daftar Kelurahan 32.71.04 Bogor Barat Loji 16111-16119 16 Balungbangjaya Bubulak Cilendek Barat Cilendek Timur Curug Curugmekar Gunungbatu Loji Margajaya Menteng Pasirjaya Pasirkuda Pasirmulya Semplak Sindangbarang Situgede 32.71.01 Bogor Selatan Empang 16131-16139 16 Batutulis Bojongkerta Bondongan Cikaret Cipaku Empang Genteng Harjasari Kertamaya Lawanggintung Muarasari Mulyaharja Pakuan Pamoyanan Rancamaya Ranggamekar 32.71.03 Bogor Tengah Pabaton 16121-16129 11 Babakan Babakanpasar Cibogor Ciwaringin Gudang Kebonkelapa Pabaton Paledang Panaragan Sempur Tegallega 32.71.02 Bogor Timur Baranangsiang 16141-16146 6 Baranangsiang Katulampa Sindangrasa Sindangsari Sukasari Tajur 32.71.05 Bogor Utara Tegalgundil 16151-16158 8 Bantarjati Cibuluh Ciluar Cimahpar Ciparigi Kedunghalang Tanahbaru Tegalgundil 32.71.06 Tanah Sareal Kebonpedes 16161-16169 11 Cibadak Kayumanis Kebonpedes Kedungbadak Kedungjaya Kedungwaringin Kencana Mekarwangi Sukadamai Sukaresmi Tanahsareal TOTAL 68 Demografi[sunting | sunting sumber] Populasi[sunting | sunting sumber] The New American Cyclopaedia pada 1867 melaporkan bahwa Buitenzorg (nama Bogor pada saat itu) memiliki populasi sebesar 320.756, termasuk 9.530 Etnis Tiongkok, 650 Etnis Eropa, and 23 Etnis Arab.[23] Menurut sensus nasional yang dilakukan pada Mei-Agustus 2010, terdapat 949.066 orang yang tercatat sebagai penduduk di Bogor. Rata-rata kepadatan penduduk adalah sekitar 8.000 orang per km2.[24] Suku bangsa[sunting | sunting sumber] Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Bogor adalah orang Sunda sebagai pribumi, diikuti oleh Tionghoa, Jawa, Betawi, Batak, Minangkabau, dan suku lainnya. Berikut adalah besaran penduduk Kota Bogor berdasarkan suku bangsa pada Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000;[25] No Suku Populasi (2000) % 1 Sunda 568.425 76,01% 2 Jawa 75.880 10,15% 3 Tionghoa 19.604 2,62% 4 Betawi 17.347 2,32% 5 Batak 11.124 1,49% 6 Minangkabau
Data diambil dari WikiPedia.

Peta Kabupaten BOGOR


Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo