Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2024
Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa
Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa
Daftar Kode Pos Kabupaten SITUBONDO
No | Kabupaten | Provinsi | Kecamatan | Kelurahan/Desa | Kode Pos |
---|---|---|---|---|---|
1 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | DAWUHAN | 68311 |
2 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | PATOKAN | 68312 |
3 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | KOTAKAN | 68313 |
4 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | KALIBAGOR | 68314 |
5 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | TALKANDANG | 68315 |
6 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | SITUBONDO | OLEAN | 68316 |
7 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | PANJI | ARDIREJO | 68321 |
8 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | PANJI | MIMBAAN | 68322 |
9 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | PANJI | BATTAL | 68323 |
10 | SITUBONDO | JAWA TIMUR | PANJI | CURAH JERU | 68323 |
Sekilas mengenai Kabupaten SITUBONDO
Kediaman bupati Situbondo pada tahuh 1927–1929. Konon, Situbondo pada zaman dahulu merupakan suatu situ atau danau besar. Pada zaman kejayaan kerajaan-kerajaan Jawa, Situbondo merupakan bagian dari konflik-konflik perebutan wilayah dan kekuasaan kerajaan Majapahit dengan kerajaan Blambangan, dan di daerah inilah diyakini perang Paregreg sebagai bagian dari kehancuran Majapahit terjadi.[7] Penduduk Situbondo berasal dari beragam suku, mayoritas berasal dari Suku Jawa dan Suku Madura. Pada tahun 1950 sampai 1970-an, kehidupan perekonomian kebanyakan ditunjang oleh industri gula dengan adanya 6 perkebunan dan pabrik gula di sekelilingnya, yaitu di Asembagus, Panji, Olean, Wringin Anom, Demas, dan Prajekan. Dengan surutnya industri gula pada tahun 1980 dan 1990-an, kegiatan perekonomian bergeser ke arah usaha perikanan. Usaha pembibitan dan pembesaran udang menjadi tumpuan masyarakat. Mangga manalagi, gadung, dan arumanis dari Situbondo sangat terkenal dan banyak dicari oleh penggemar buah. Sampai saat ini potensi ekonomi dari perkebunan mangga tersebut masih ditangani secara industri rumah tangga, belum dalam skala industri perkebunan. Beberapa potensi kekayaan alam lainnya masih "menganggur". Ditengarai kandungan minyak bumi di Kabupaten Situbondo (sekitar Olean) cukup melimpah. Masyarakat Situbondo menunggu investor untuk datang dan mengeksplorasi kekayaan alam yang sampai sekarang "masih tersembunyi". Masyarakat Jawa Timur banyak mengenal Situbondo dari pantai Pasir Putih, suatu tempat rekreasi pantai yang berjarak kurang lebih 23 km di sebelah barat Situbondo. Pasir Putih terkenal dengan pantainya yang landai dan berpasir putih. pada tahun 1960 hingga 1970-an masih banyak habitat laut yang bisa ditemukan dipantai ini. Kuda laut dan batu karang cantik berwarna warni banyak dijual di akuarium penjual ikan hias setempat, tetapi kini makhluk tersebut tidak dapat ditemui lagi. Perubahan nama[sunting | sunting sumber] Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo adalah Kabupaten Panarukan dengan ibu kotanya yaitu Situbondo.[butuh rujukan] Ini terlihat pada penamaan Jalan Raya Pos Anyer‐Panarukan dan Pelabuhan Panarukan sebagai ujung timurnya yang ditetapkan oleh Herman Willem Daendels ketika memerintah pada masa Hindia Belanda.[8] Daendels sendiri menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1808–1811 M. Pembangunan jalan dilakukan dengan kerja paksa di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Karena itu, Jalan Raya Pos juga dikenal dengan nama "Jalan Daendels".[butuh rujukan] Nama Kabupaten Panarukan baru diubah menjadi Kabupaten Situbondo pada masa pemerintahan Achmad Tahir sebagai Bupati Panarukan pada tahun 1972. Ibu kota Kabupaten Situbondo ditetapkan di Kecamatan Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintah Daerah.[butuh rujukan] Kediaman Bupati Situbondo pada masa lalu belumlah berada di lingkungan Pendopo Kabupaten, tetapi masih menempati rumah pribadinya. Pada masa Pemerintahan Bupati Raden Aryo Poestoko Pranowo (± th 1900–1924), dia memperbaiki Pendopo Kabupaten sekaligus membangun Kediaman Bupati dan Paviliun Ajudan Bupati hingga sekarang ini, kemudian pada masa Pemerintahan Bupati Drs. H. Moh. Diaaman, Pemerintah Kabupaten Situbondo memperbaiki kembali Pendopo Kabupaten (± th 2002).[6] Perekonomian[sunting | sunting sumber] Pertumbuhan perekonomian merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dari sebelumnya selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat bertambah dan pada akhirnya menimbulkan kemakmuran masyarakat makin meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Situbondo memiliki potensi perekonomian yang baik terutama di bidang perikanan, pertanian, dan perkebunan. Kabupaten Situbondo memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar meliputi pembenihan, budidaya air payau, budidaya laut, dan air tawar, penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan. Potensi daerah di bidang perikanan ditunjukkan dengan berdirinya hilirisasi produk udang di bawah naungan PT Panca Mitra Multiperdana, Tbk yang mengekspor udang hasil nelayan Situbondo ke Amerika Serikat, Jepang, Eropa dan berbagai negara lain di dunia. Geografi[sunting | sunting sumber] Kabupaten Situbondo mempunyai luas 1.638,50 km² atau 163.850 Ha serta mempunyai bentuk memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 km di pantai utara wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Ibukota Situbondo terletak di Kecamatan Situbondo. Dari keseluruhan kecamatan yang ada, 13 diantaranya merupakan kecamatan wilayah pesisir. Kecamatan dengan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Sumbermalang dengan ketinggian 100-1.223 mdpl, dan kecamatan yang memiliki luas terbesar dipegang oleh Kecamatan Banyuputih dengan luas 481,67 kilometer persegi. Kondisi iklim pada tahun 2019 terhitung curah hujan tertinggi pada bulan desember sebanyak 3.549 mili/meter dan hari hujan paling sering ada di bulan Januari dengan total 16 hari.[9] Secara astronomis, wilayah Kabupaten Situbondo terletak di posisi antara 7°35'–7°44' Lintang Selatan dan 113°30'–114°42' Bujur Timur.[10] Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo adalah Kabupaten Panarukan dengan ibukota Situbondo, sehingga pada masa pemerintahan Belanda oleh Gubernur Jendral Daendels (± tahun 1808-1811) yang membangun jalan dengan kerja paksa sepanjang pantai utara pulau Jawa dikenal dengan sebutan "Jalan Anyer - Panarukan" atau lebih dikenal dengan "Jalan Daendels",[11] kemudian seiring waktu berjalan barulah pada masa Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (± tahun 1972) diubah menjadi Kabupaten Situbondo dengan ibukota Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintahan Daerah.[12][13] Batas wilayah[sunting | sunting sumber] Batas-batas wilayah Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut: Utara Selat Madura Timur Selat Bali Selatan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi Barat Kabupaten Probolinggo Topografi[sunting | sunting sumber] Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian 0 – 1.250 m di atas permukaan laut. Wilayah dengan rata-rata ketinggian ada pada wilayah selatan barat seperti Kecamatan Jatibanteng dan Sumbermalang. Sementara itu, di wilayah utara terdapat Kecamatan Bungatan yang wilayah tertingginya pada ketinggian 1250 mdpl. Keadaan tanah di wilayah kabupaten ini menurut teksturnya, pada umumnya tergolong sedang 96,26 %, tergolong halus 2,75 %, dan tergolong kasar 0,99 %. Drainase tanah tergolong tidak tergenang 99,42 %, kadang-kadang tergenang 0,05 % dan selalu tergenang 0,53 %. Jenis tanah daerah ini berjenis antara lain alluvial, Regosol, Gleysol, Renzine, Grumosol, Mediteran, Latosol, dan Andosol. Ditinjau dari pola penggunaan tanahnya, diketahui penggunaan tanah terbesar adalah untuk hutan yaitu seluas 73.407,5 Ha (44,80%), berikutnya adalah untuk sawah yaitu seluas 30.365,95 Ha (18,53%), diikuti dengan pertanian tanah kering seluas 27.962,13 Ha (17,07). Secara umum Kabupaten Situbondo merupakan dataran rendah, dengan ketinggian 0-1.250 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan antara 0º-45º, dan memiliki tanah kering yang tererosi seluas 42.804 Ha (26,12%). Sebagian luas tanah di Kabupaten Situbondo mempunyai drainase yang baik yaitu seluas 1.629,03 Km² (99,42%) tidak pernah tergenang, sedang sisanya seluas 0,78 km² (0,05%) kadang-kadang tergenang dan seluas 8,69 km² (0,53%) selalu tergenang. Ditinjau dari potensi dan kondisi wilayahnya, Kabupaten Situbondo dapat dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu: wilayah utara yang merupakan pantai dan laut yang sangat potensial untuk pengembangan komoditi perikanan, baik budi daya maupun penangkapan ikan; wilayah tengah yang bertopografi datar dan mempunyai potensi untuk pertanian;dan wilayah selatan yang bertopografi miring yang mempunyai potensi untuk tanaman perkebunan dan kehutanan.[14][15] Iklim[sunting | sunting sumber] Kabupaten Situbondo beriklim tropis basah dan kering (Aw) yang mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Kabupaten Situbondo biasanya berlangsung pada periode Mei–November dengan puncaknya yakni periode Juli–September. Musim penghujan di wilayah Situbondo normalnya berlangsung pada periode bulan-bulan basah, yakni Desember–Maret dan pada saat musim penghujan, rata-rata curah hujan biasanya di atas 150 mm Air per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Situbondo berada angka 900–1300 mm per tahun dengan jumlah hari hujan kurang dari 120 hari hujan per tahun. Rata-rata suhu udara di wilayah Kabupaten Situbondo bervariasi yakni antara 21 °C–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi wilayah ini adalah ±78%. Data iklim Situbondo, Jawa Timur, Indonesia Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.1 (88) 31.2 (88.2) 31.3 (88.3) 31.7 (89.1) 31.6 (88.9) 31.5 (88.7) 31 (88) 31.9 (89.4) 33.1 (91.6) 33.6 (92.5) 33.2 (91.8) 32.1 (89.8) 31.94 (89.53) Rata-rata harian °C (°F) 26 (79) 26 (79) 26.1 (79) 26.4 (79.5) 26.3 (79.3) 25.9 (78.6) 25.4 (77.7) 25.8 (78.4) 26.6 (79.9) 27.2 (81) 27.2 (81) 26.5 (79.7) 26.28 (79.34) Rata-rata terendah °C (°F) 20.9 (69.6) 21 (70) 21 (70) 21.2 (70.2) 20.9 (69.6) 20.2 (68.4) 19.3 (66.7) 19.7 (67.5) 20.8 (69.4) 21.2 (70.2) 21.8 (71.2) 21.1 (70) 20.76 (69.4) Presipitasi mm (inci) 318 (12.52) 310 (12.2) 219 (8.62) 136 (5.35) 55 (2.17) 30 (1.18) 16 (0.63) 5 (0.2) 8 (0.31) 31 (1.22) 104 (4.09) 237 (9.33) 1.469 (57,82) Rata-rata hari hujan 21 19 16 13 5 3 1 1 1 3 10 17 110 % kelembapan 82 82 80 78 75 72 69 66 67 70 74 79 74.5 Rata-rata sinar matahari bulanan 162 170 195 233 286 281 298 302 300 294 261 186 2.968 Sumber #1: Climate-Data.org [16] Sumber #2: BMKG[17] & Weatherbase [18] Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Daftar Bupati[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Bupati Situbondo Berikut adalah Daftar Nama Bupati Situbondo dari masa ke masa. No. Potret Bupati Awal Menjabat Akhir Menjabat Wakil Bupati Keterangan Selama Periode Hindia Belanda dan Penjajahan Jepang 1 R.T.A. Soerdjadi Poetro - Tidak ada 2 R. Koesoemo Dipoetro - 3 R.A. Poestoko Pronomo - 4 R.A. Soedibjo Koesomo - Selama Periode Republik Indonesia (1945-sekarang) 5 R.P. Ach. Saleh Koesoemo Winoto 1947 1953 Tidak ada 6 R. Soebijakto Mangkoedihardjo 1953 1956 7 R. Soepangkat Prataningrat 1956 1963 8 Soodjanarso Adiwardojo 1963 1968 9 K. Achmad Tahir Hadisoeparto 1968 1973 Pada masa pemerintahannya, nama kabupaten diubah menjadi Situbondo[19][20] 10 Abdullah Dachnan, BA 1973 1978 11 H. Tassrip 1978 1984 12 H. Margono Samsidi 1984 1989 * H. Arief Mulyadi, SH 1989 1989 13 H. Sudarjanto 1989 1994 1994 1999 14 Drs. H.M. Diaaman 2000 2005 15 Ismunarso 2005 2010 Suroso 16 H. Dadang Wigiarto, S.H. 6 September 2010 6 September 2015 Rachmad, S.H., M.Hum. * Zainal Muhtadien 28 September 2015 17 Februari 2016 tidak ada Penjabat (Pj.) (16) H. Dadang Wigiarto, S.H. 17 Februari 2016 26 November 2020 Ir. H. Yoyok Mulyadi, M.Si. * Drs. H. Syaifullah, M.M. 26 November 2020 6 Desember 2020 - Pelaksana Harian (Plh.) [21] * Ir. H. Yoyok Mulyadi, M.Si. 6 Desember 2020 17 Februari 2021 - Pelaksana Tugas (Plt.) [22] * Drs. H. Syaifullah, M.M. 17 Februari 2021 26 Februari 2021 - Pelaksana Harian (Plh.) [23] 17 Drs. H. Karna Suswandi, M.M. 26 Februari 2021 Petahana Hj. Khoirani, S.Pd., M.M. Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Situbondo Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Situbondo dalam tiga periode terakhir. Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2014–2019[24] 2019–2024[25] 2024–2029[26] PKB 11 13 13 Gerindra 3 6 6 PDI-P 6 4 5 Golkar 6 5 5 NasDem (baru) 2 0 2 PKS 1 2 1 Hanura 2 1 1 Demokrat 5 5 3 PPP 9 9 9 Jumlah Anggota 45 45 45 Jumlah Partai 9 8 9 Pembagian administratif[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Situbondo Kabupaten Situbondo terdiri dari 17 kecamatan, 4 kelurahan, dan 132 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 681.280 jiwa dengan luas wilayah 1.669,87 km² dan sebaran penduduk 408 jiwa/km².[27][28] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Situbondo, adalah sebagai berikut: Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah Desa Status Daftar Desa/Kelurahan 35.12.11 Arjasa 8 Desa Arjasa Bayeman Curah Tatal Jatisari Kayumas Kedungdowo Ketowan Lamongan 35.12.13 Asembagus 10 Desa Asembagus Awar-awar Bantal Gudang Kedunglo Kertosari Mojosari Parante Trigonco Wringin Anom 35.12.16 Banyuglugur 7 Desa Banyuglugur Kalianget Kalisari Lubawang Selobanteng Telempong Tepos 35.12.14 Banyuputih 5 Desa Banyuputih Sumberanyar Sumberejo Sumberwaru Wonorejo 35.12.02 Besuki 10 Desa Besuki Blimbing Bloro Demung Jetis Kalimas Langkap Pesisir Sumberejo Widoropayung 35.12.17 Bungatan 7 Desa Bletok Bungatan Mlandingan Wetan Pasir Putih Patemon Selowogo Sumbertengah 35.12.12 Jangkar 8 Desa Agel Curah Kalak Gadingan Jangkar Kumbangsari Palangan Pesanggrahan Sopet 35.12.01 Jatibanteng 8 Desa Curahsuri Jatibanteng Kembangsari Pategalan Patemon Semambung Sumberanyar Wringinanom 35.12.10 Kapongan 10 Desa Curah Cottok Gebangan Kandang Kapongan Kesambi Rampak Landangan Peleyan Pokaan Seletreng Wonokoyo 35.12.05 Kendit 7 Desa Balung Bugeman Kendit Klatakan Kukusan Rajekwesi Tambak Ukir 35.12.09 Mangaran 6 Desa Mangaran Semiring Tanjung Glugur Tanjung Kamal Tanjung Pecinan Trebungan 35.12.04 Mlandingan 7 Desa Alas Bayur Campoan Mlandingan Kulon Selomukti Sumberanyar Sumber Pinang Trebungan 35.12.06 Panarukan 8 Desa Alasmalang Duwet Gelung Kilensari Paowan Peleyan Sumberkolak Wringinanom 35.12.08 Panji 2 10 Desa Battal Curah Jeru Juglangan Kayu Putih Klampokan Panji Kidul Panji Lor Sliwung Tenggir Tokelan Kelurahan Ardirejo Mimbaan 35.12.07 Situbondo 2 4 Desa Kalibagor Kotakan Olean Talkandang Kelurahan Dawuhan Patokan 35.12.03 Suboh 8 Desa Buduan Cemara Dawuan Gunung Malang Gunung Putri Ketah Mojodungkol Suboh 35.12.15 Sumber Malang 9 Desa Alastengah Baderan Kalirejo Plalangan Sumberargo Taman Tamankursi Tamansari Tlogosari TOTAL 4 132 Transportasi[sunting | sunting sumber] Kabupaten Situbondo merupakan daerah dengan arus utama berasal dari Jalur Pantura Pulau Jawa dari Surabaya–Banyuwangi dan jalur Tengah Malang-Banyuwangi. Banyak sekali moda transportasi yang menggunakan jalur ini untuk menyalurkan logistik dari Jawa ke Bali dan Nusa Tenggara. Biasanya, moda transportasi tersebut bertujuan untuk menggunakan Pelabuhan Jangkar dan juga Pelabuhan Ketapang guna mengirimkan barang dan arus pekerja dari Jawa ke Pulau Bali. Alat transportasi lain yang biasa digunakan oleh penduduk Situbondo antara lain dengan menggunakan moda transportasi MPU dari Situbondo Kota menuju Kecamatan Besuki, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember. Ada pula moda penumpang bus umum seperti PO. AKAS, dan PO. Ladju yang melayani trayek/rute perjalanan dari Kota Situbondo menuju Surabaya dan/atau menuju Banyuwangi dengan transit di Kota Probolinggo.[29] Situbondo memiliki dua terminal bus utama untuk melayani penumpang bus antarkota, yakni: Terminal Situbondo di Kecamatan Panji yang melayani perjalanan bus antarkota antarprovinsi Terminal Besuki di Kecamatan Besuki yang melayani penumpang bus antarkota yang ingin berpindah tujuan ke Kabupaten Bondowoso Kabupaten Situbondo dulunya juga merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh jalur kereta api yg non-aktif dari Stasiun Kalisat ke Stasiun Panarukan. Pemerintah berencana mengaktifkan kembali jalur KA tersebut dikarenakan dianggap salah satu alternatif transportasi untukm menuju Kota Surabaya atau kota-kota lain di Jawa. Yang nonaktif stasiun stasiun yg utuh yg nonaktif Dari tahun 2004. Berikut adalah Stasiun-Stasiun yg non-aktif adalah: Halte Kalibagor Stasiun Situbondo Halte Tribungan Stasiun Panarukan Pendidikan[sunting | sunting sumber] Pembangunan bidang pendidikan saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo, yang dilakukan dengan cara memperluas dan pemerataan kesempatan masyarakat dalam memperoleh pendidikan. Ini dikarenakan masih adanya penduduk yang tidak tamat sekolah, putus sekolah dan bahkan tidak sekolah. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Situbondo berupaya agar tingkat pendidikan masyarakat meningkat. Mulai dari pemenuhan sarana dan parasarana pendidikan formal hingga penyelenggaraan pendidikan luar sekolah salah satunya dengan Pemberantasan Buta Aksara (PBA) dengan cara yaitu: (1) menurunnya tingkat kematian ibu dan anak; (2) meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak sampai tamat tingkat Sekolah Dasar; (3) meningkatnya keberhasilan program keluarga berencana; (4) meningkatnya gizi masyarakat; (5) meningkatnya penghasilan masyarakat; (6) meningkatnya usia harapan hidup masyarakat; (7) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan; (8) meningkatnya indeks demokrasi Indonesia.[30] Fasilitas pendidikan dasar tersebar di semua kecamatan. Sedangkan untuk pendidikan setingkat SMA sederajat terdapat di hampir semua kecamatan di Kabupaten Situbondo. Untuk pendidikan tinggi berada di Kecamatan Situbondo yaitu Universitas Abdurrachman Saleh (UNARS), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Situbondo dan di kecamatan Banyuputih berdiri Universitas Ibrahimy yang dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo. SMP[sunting | sunting sumber] Berikut beberapa sekolah menengah pertama negeri yang ada di Kabupaten Situbondo SMP Negeri 1 Situbondo SMP Negeri 2 Situbondo SMP Negeri 3 Situbondo SMP Negeri 4 Sit
Data diambil dari WikiPedia.
Peta Kabupaten SITUBONDO
Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo