Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2025

Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa


Cari Kode Pos atau Nama Daerah


Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa

Daftar Kode Pos Provinsi Lampung



No Provinsi Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Kode Pos
1 LAMPUNG METRO METRO PUSAT IMOPURO 34111
2 LAMPUNG METRO METRO PUSAT METRO 34111
3 LAMPUNG METRO METRO TIMUR YOSODADI 34111
4 LAMPUNG METRO METRO PUSAT YOSOMULYO 34111
5 LAMPUNG METRO METRO TIMUR IRINGMULYO 34112
6 LAMPUNG METRO METRO TIMUR TEJO AGUNG 34112
7 LAMPUNG METRO METRO TIMUR YOSOREJO 34112
8 LAMPUNG METRO METRO PUSAT HADIMULYO BARAT 34113
9 LAMPUNG METRO METRO PUSAT HADIMULYO TIMUR 34113
10 LAMPUNG METRO METRO BARAT GANJAR AGUNG 34114
Halaman 1 dari 258

Sekilas mengenai Provinsi Lampung


Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "jenangan" atau kadang-kadang disebut gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan jenangan/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya. Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia tidak menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung. Kebesaran seorang Raffles terendus sejak dirinya berusia 14. Di masa remaja itu Raffles harus menggantikan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah seorang Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warga negara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura.[16] Geografi[sunting | sunting sumber] Topografi[sunting | sunting sumber] Peta Administrasi provinsi Lampung Provinsi Lampung memiliki wilayah seluas 35.288,35 km2.[17] Wilayahnya terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini berada di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatra. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas. Gunung[sunting | sunting sumber] Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:[18] Gunung Pesagi (3.262 Mdpl) di Liwa, Lampung Barat Gunung Tanggamus (2.100 Mdpl) di Kota Agung, Tanggamus Gunung Tebak (1.607 Mdpl) di Sumber Jaya, Lampung Barat Gunung Seminung (1.804 Mdpl) di Sukau, Lampung Barat Gunung Sekincau (1.718 Mdpl) Liwa, Lampung Barat Gunung Ratai (1.681 Mdpl) di Padang Cermin, Pesawaran Gunung Pesawaran (1.662 Mdpl) di Kedondong, Pesawaran Gunung Rindingan (1.506 Mdpl) di Pulau Panggung, Tanggamus Gunung Rajabasa (1.281 Mdpl)[19] di Kalianda, Lampung Selatan Gunung Betung (1.240 Mdpl) di Pesawaran dan Bandar Lampung Gunung Krakatau (813 Mdpl) di Selat Sunda, Lampung Selatan Gunung pugung ( 1.964 mdpl ) di Kec. Pesisir utara, Kabupaten Pesisir Barat Sungai[sunting | sunting sumber] Sungai-sungai yang mengalir di Lampung menurut panjang dan daerah tangkapan airnya adalah sebagai berikut: Way Sekampung, panjang 265 km, DTA 4.795,52 km2 Way Semaka, panjang 322,2 km, DTA 322.2 ha Way Seputih, panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2 Way Jepara, panjang 50 km, DTA 1.285 km2 Way Tulangbawang, panjang 136 km, DTA 1.285 km2 Way Mesuji, panjang 220 km, DTA 2.053 km2 Way Seputih mengalir di daerah Kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah: Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2 Way Pengubuan, panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2 Way Pegadungan, panjang 80 km, c.a. 975 km2 Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2 Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya: Way Kanan, panjang 51 km, c.a. 1.197 km2 Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2 Way Umpu, panjang 100 km, c.a. 1.179 km2 Way Tahmy, panjang 60 km, c.a. 550 km2 Way Besay, panjang 113 km, c.a. 879 km2 Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2 Way Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya, sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2. Sedangkan Way Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran dan Lampung Selatan. Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km. Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah Way Ketibung di Kalianda. Beberapa kota di daerah provinsi Lampung yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96 m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negeri Sakti (100 m), Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m), Padang Ratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m), Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m) dan Kota Liwa (850 m). Politik dan pemerintahan[sunting | sunting sumber] Gubernur[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar gubernur Lampung Gubernur Provinsi Lampung saat ini dijabat oleh Rahmat Mirzani Djausal, didampingi wakil gubernur, Jihan Nurlela. Mereka merupakan pasangan pemenang pada pemilihan umum kepala daerah gubernur Lampung 2024.[20] Gubernur Lampung No. Foto Gubernur Partai Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur 1 Kusno Danupoyo Nonpartisan 1964 1966 1 [21]  Nadirsyah Zaini(1966) 2 Zainal Abidin Pagaralam Nonpartisan 1966 1973 2 [22] — 3 R. Sutiyoso ABRI–Angkatan Darat 1973 5 Mei 1978 3 [ket. 1] 4 Yasir Hadibroto ABRI–Angkatan Darat 1978 1983 4 Subki E. Harun(1980–90) 1983 1988 5   5 Poedjono Pranyoto ABRI–Angkatan Darat 1988 1993 6 Man Hasan(1990–95)Suwardi Ramli(1994–98)Oemarsono(1995–98) 1993 1997 7 6 Oemarsono PDI-P 5 Februari 1998 5 Februari 2003 8 — 7 Sjachroedin Zainal Pagaralam PDI-P 2 Juni 2004 28 Mei 2008 9 [23] Syamsurya Ryacudu 8 Syamsurya Ryacudu Golkar 2 Juli 2008 2 Juni 2009 [ket. 2] — (7) Sjachroedin Zainal Pagaralam PDI-P 2 Juni 2009 2 Juni 2014 10 Joko Umar Said 9 Muhammad Ridho Ficardo Demokrat 2 Juni 2014 2 Juni 2019 11(2014) [ket. 3] Bachtiar Basri 10 Arinal Djunaidi Golkar 12 Juni 2019 12 Juni 2024[26] 12(2018) Chusnunia Chalim(2019–2023) 11 Rahmat Mirzani Djausal Gerindra 20 Februari 2025 PETAHANA 13(2024) [27] Jihan Nurlela Pengganti Sementara[sunting | sunting sumber] Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Lampung. Potret Pejabat Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref. Oman Sachroni Nonpartisan 1 Oktober 1997 Januari 1998 7 Poedjono Pranyoto   Tursandi Alwi(penjabat) Nonpartisan 5 Februari 2003 2 Juni 2004 — Transisi(2003–2004) Syamsurya Ryacudu(Pelaksana tugas) PDI-P 28 Mei 2008 2 Juli 2008 9 S. Z. Pagaralam Didik Suprayitno(penjabat sementara) Nonpartisan 13 Februari 2018 23 Juni 2018 11 M. Ridho Ficardo [ket. 4] Boytenjuri(penjabat) Nonpartisan 2 Juni 2019 12 Juni 2019 — Transisi(2019) [ket. 5] Fahrizal Darminto(pelaksana harian) Nonpartisan 13 Juni 2024 19 Juni 2024 — Transisi(2024–sekarang) [ket. 6] Samsudin(Penjabat) Nonpartisan 19 Juni 2024 20 Februari 2025 [ket. 7] Catatan .mw-parser-output .reflist{font-size:90%;margin-bottom:0.5em;list-style-type:decimal}.mw-parser-output .reflist .references{font-size:100%;margin-bottom:0;list-style-type:inherit}.mw-parser-output .reflist-columns-2{column-width:30em}.mw-parser-output .reflist-columns-3{column-width:25em}.mw-parser-output .reflist-columns{margin-top:0.3em}.mw-parser-output .reflist-columns ol{margin-top:0}.mw-parser-output .reflist-columns li{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}.mw-parser-output .reflist-upper-alpha{list-style-type:upper-alpha}.mw-parser-output .reflist-upper-roman{list-style-type:upper-roman}.mw-parser-output .reflist-lower-alpha{list-style-type:lower-alpha}.mw-parser-output .reflist-lower-greek{list-style-type:lower-greek}.mw-parser-output .reflist-lower-roman{list-style-type:lower-roman} ^ Meninggal pada saat menjabat ^ Sjachroedin mundur dari jabatan Gubernur Lampung karena kembali mencalonkan diri dalam Pilgub Lampung 2008[24] ^ Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri cuti sementara sebagai gubernur karena menjadi peserta pilgub Lampung 2018[25] ^ Didik Suprayitno sebagai penjabat sementara sebab Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri cuti sementara sebagai gubernur-wakil gubernur[28] ^ Boytenjuri menjadi penjabat gubernur karena Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri telah habis masa jabatan[29] ^ Fahrizal Darminto menjadi penjabat gubernur karena Arinal Djunaidi telah habis masa jabatan. ^ Merangkap sebagai Staf Ahli Bidang Hukum pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Wakil Gubernur[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Wakil Gubernur Lampung Wakil Gubernur Lampung No. Foto Wakil Gubernur Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Gubernur 1 Nadirsyah Zaini 1966 1966 1 Kusno Danupoyo Jabatan kosong 1966 1973 2 Zainal Abidin Pagaralam 1973 1978 3 R. Sutiyoso 1978 1980 4 Yasir Hadibroto 2 Subki E. Harun 1980 1990 5 6 Poedjono Pranyoto(1988–1997)Oman Sachroni(1997–1998) 3 Man Hasan 1990 1995 7 4 Suwardi Ramli 1994 1998 [30] 5 Oemarsono 1995 Jabatan kosong 1998 2003 8 Oemarsono 5 Februari 2003 2 Juni 2004 — Tursandi Alwi(Penjabat) 6 Syamsurya Ryacudu 2 Juni 2004 2 Juli 2008 9 [31] Sjachroedin Z. Pagaralam Lowong 2 Juli 2008 2 Juni 2009 Syamsurya Ryacudu 7 Joko Umar Said 2 Juni 2009 2 Juni 2014 10 Sjachroedin Z. Pagaralam 8 Bachtiar Basri 2 Juni 2014 2 Juni 2019 11(2014) [32] Muhammad Ridho Ficardo 9 Chusnunia Chalim 12 Juni 2019 5 Oktober 2023[33] 12(2018) Arinal Djunaidi 10 Jihan Nurlela 20 Februari 2025 petahana[34] 13(2024) [35] Rahmat Mirzani Djausal Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung DPRD Lampung beranggotakan 85 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Lampung terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Lampung yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2024 yang dilantik pada 2 September 2024 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang di Gedung DPRD Provinsi Lampung.[36] Komposisi anggota DPRD Lampung periode 2024-2029 terdiri dari 8 partai politik dimana Gerindra adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 16 kursi, kemudian disusul oleh PDIP yang meraih 13 kursi serta Partai Golkar dan PKB yang masing-masing meraih 11 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Lampung dalam empat periode terakhir.[37][38][39][40] Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2009-2014 2014-2019 2019-2024 2024-2029 PKB 5 7 9 11 Gerindra 6 10 11 16 PDI-P 11 17 19 13 Golkar 10 10 10 11 PKS 7 8 9 7 PPP 3 4 1 0 PAN 7 8 7 8 Hanura 6 2 0 0 Demokrat 14 11 10 9 NasDem (baru) 8 9 10 PKPB 4 PDK 2 Jumlah Anggota 75 85 85 85 Jumlah Partai 11 10 9 8 Kabupaten dan Kota[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Lampung No. Kabupaten/kota Ibu kota[41] Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[42] Jumlah penduduk (2024)[43] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang Peta lokasi 1 Kabupaten Lampung Barat Liwa Parosil Mabsus 2.116,01 312.376 15 5/131 2 Kabupaten Lampung Selatan Kalianda Radityo Egi Pratama 2.218,84 1.109.649 17 4/256 3 Kabupaten Lampung Tengah Gunung Sugih Ardito Wijaya 4.548,93 1.385.711 28 10/301 4 Kabupaten Lampung Timur Sukadana Ela Siti Nuryamah 3.867,43 1.118.440 24 -/264 5 Kabupaten Lampung Utara Kotabumi Hamartoni Ahadis 2.656,39 672.594 23 15/232 6 Kabupaten Mesuji Wiralaga Mulya Elfianah 2.200,51 239.826 7 -/105 7 Kabupaten Pesawaran Gedong Tataan Dendi Ramadhona 1.279,60 494.183 11 -/144 8 Kabupaten Pesisir Barat Krui Dedi Irawan 2.993,80 175.769 11 2/116 9 Kabupaten Pringsewu Pringsewu Riyanto Pamungkas 614,97 442.049 9 5/126 10 Kabupaten Tanggamus Kota Agung Moh. Saleh Asnawi 2.901,98 638.652 20 3/299 11 Kabupaten Tulang Bawang Menggala Qodratul Ikhwan 3.107,47 436.038 15 4/147 12 Kabupaten Tulang Bawang Barat Panaragan Jaya Novriwan Jaya 1.281,45 310.637 9 3/93 13 Kabupaten Way Kanan Blambangan Umpu Ayu Asalasiyah 3.531,10 493.071 14 6/221 14 Kota Bandar Lampung - Eva Dwiana 183,72 1.073.451 20 126/- 15 Kota Metro - Bambang Iman Santoso 73,21 180.281 5 22/- Demografi[sunting | sunting sumber] Suku bangsa[sunting | sunting sumber] Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia di luar Pulau Jawa yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Jawa. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 64,17% dari total populasi di Lampung merupakan orang Jawa. Penduduk asli Lampung, yaitu suku Lampung, menempati posisi kedua dengan populasi sebesar 13,56%. Sementara itu, suku Sunda berada di posisi ketiga dengan persentase 11,88%. Di posisi keempat dan kelima terdapat suku Melayu (5,64%) dan suku Bali (1,38%). Kelompok Melayu di Lampung terdiri dari berbagai subsuku, seperti Ogan, Semendo, dan Palembang. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, berikut ini adalah komposisi etnis atau suku bangsa di Provinsi Lampung:[44][45] No Suku Jumlah 2010 % 1 Jawa 4.865.330 64,17% 2 Lampung 1.028.190 13,56% 3 Sunda 901.087 11,88% 4 Melayu 427.326 5,64% 5 Bali 104.810 1,38% 6 Minangkabau 69.652 0,92% 7 Batak 52.311 0,69% 8 Tionghoa 39.979 0,53% 9 Bugis 21.054 0,28% 10 Lainnya 72.209 0,95% Provinsi Lampung 7.581.948 100% Catatan: suku lainnya sudah termasuk beberapa suku seperti (Madura, Betawi, Komering, suku asal Bengkulu, Arab, suku asal Sumatera lainnya, Tamil India, dan lain-lain) Bahasa[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Bahasa Lampung Masyarakat Lampung menggunakan berbagai bahasa, antara lain: Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu Semendo, Bahasa Melayu Ogan, Bahasa Melayu Mesuji, Bahasa Melayu Palembang, Bahasa Batak, Bahasa Minangkabau, Bahasa Mandarin & Bahasa Tionghoa, Bahasa Madura dan rumpun bahasa Lampung.[46] Agama[sunting | sunting sumber] Agama di Lampung (2010) .mw-parser-output .legend{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}.mw-parser-output .legend-color{display:inline-block;min-width:1.25em;height:1.25em;line-height:1.25;margin:1px 0;text-align:center;border:1px solid black;background-color:transparent;color:black}.mw-parser-output .legend-text{}  Islam (95.48%)  Kristen Protestan (1.51%)  Hindu (1.49%)  Kristen Katolik (0.91%)  Buddhisme (0.32%)  Konfusianisme (0.01%)  Lainnya (0.01%)  Tidak diketahui (0.27%) Provinsi Lampung memiliki keberagaman dalam hal agama. Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh sebagian besar penduduk, termasuk suku Jawa, Lampung, Sunda, Melayu, Minangkabau, Bugis, serta sebagian kecil masyarakat Batak dan suku lainnya. Agama Kristen (Protestan dan Katolik) merupakan agama terbesar kedua di Lampung, dengan persentase 2,42% dari total populasi. Denominasi Protestan umumnya dianut oleh suku Batak, Jawa, serta sebagian masyarakat keturunan Tionghoa dan suku lainnya. Sementara itu, denominasi Katolik banyak dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa, Jawa, serta sebagian suku Batak dan kelompok lainnya. Agama Hindu mayoritas dianut oleh masyarakat dari suku Bali. Selain itu, Hindu juga dianut oleh sebagian kecil masyarakat keturunan India (Tamil) serta oleh sebagian suku Jawa. Agama Buddha terutama dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa, dengan sebagian kecil penganut dari suku Jawa. Sementara itu, agama Konghucu umumnya dianut oleh komunitas masyarakat Tionghoa. Selain agama-agama tersebut, terdapat pula kelompok yang menganut kepercayaan, serta sebagian penduduk yang tidak terdata atau tidak diketahui afiliasi keagamaannya.[butuh rujukan] Pendidikan[sunting | sunting sumber] Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun di artikel ini hanya akan menampilkan daftar perguruan tinggi saja, karena jumlah sekolah sangat banyak. Perguruan Tinggi[sunting | sunting sumber] Universitas Lampung (UNILA) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) UIN Raden Intan Lampung IAIN Jurai Siwo Metro Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung Universitas Teknokrat Indonesia IBI Darmajaya Bandar Lampung Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung Universitas Bandar Lampung Universitas Muhammadiyah Lampung Universitas Mitra Lampung Universitas Darmajaya Universitas Malahayati Universitas Tulang Bawang STKIP PGRI Bandar Lampung DCC Lampung STIE Gentiaras Universitas Rajabasa Universitas Islam Kalianda STAI Yasba Kalianda STIE Muhamadiyah Kalianda STIH Kalianda STKIP Kalianda AKPER Hampar Baiduri Kalianda AKBID Bunda Delima Kalianda Universitas Terbuka Ketapang DCC Kalianda Universitas Megou Pak Tulang Bawang Prasetiya Mandiri Lampung Universitas Muhammadiyah Metro STKIP Darmawacana Metro STKIP Muhammadiyah Pringsewu STKIP Muhammadiyah Kotabumi STMIK Pringsewu STAI Pringsewu STAI Maarif Metro STIE Lampung Timur STAI Darussalam Lampung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung Ekonomi[sunting | sunting sumber] Masyarakat pesisir di Provinsi Lampung umumnya bekerja sebagai nelayan dan petani. Di beberapa daerah pesisir, sektor perikanan, terutama tambak udang, menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi tidak hanya pada perekonomian nasional tetapi juga internasional. Sementara itu, masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman umumnya mengandalkan sektor pertanian dengan menanam padi serta mengelola perkebunan lada, kopi, cengkih, kayu manis, dan komoditas lainnya. Lampung juga memiliki lahan yang dikembangkan untuk perkebunan skala besar, mencakup tanaman kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, dan tebu.[butuh rujukan] Selain sebagai daerah penghasil hasil bumi, Lampung juga berperan sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan utama di Sumatra, mengingat posisinya sebagai pintu gerbang Pulau Sumatra dari Pulau Jawa. Hal ini mendorong pertumbuhan industri di berbagai wilayah, seperti Panjang, Natar, Tanjung Bintang, dan Bandar Jaya. Industri perikanan, khususnya tambak udang, merupakan salah satu yang terbesar di dunia setelah penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Di sektor industri gula, Lampung memiliki kapasitas produksi mencapai 600.000 ton per tahun. Pada tahun 2007, pembangunan pabrik gula baru diresmikan untuk memperkuat industri gula di provinsi ini. Selain itu, industri agrobisnis di Lampung juga mencakup berbagai komoditas unggulan, seperti nanas, singkong, kelapa sawit, kopi robusta, lada, kakao, serta produk turunan lainnya seperti nata de coco.[butuh rujukan] Di sisi lain, Lampung adalah salah satu produksi kopi terkemuka Indonesia yang dipasarkan ke negara asing. Indonesia produsen kopi terbesar di dunia, terutama di wilayah Sumatra. Berdasarkan data dari Badan Statistik terakhir, Kabupaten Lampung Barat tercatat sebagai daerah dengan produksi kopi terbanyak di provinsi Lampung.[47] Seni dan budaya[sunting | sunting sumber] Sastra[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Sastra Lampung dan Sastrawan Lampung Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair dan seniman Lampung antara lain Thamrin Effendi, Isbedi ZS, A.M. Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi Basri, Naim Emel Prahana dan beberapa nama lainnya. Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti Iswadi Pratama, Budi P. Hatees, Panji Utama, Udo Z. Karzi, Ahmad Yulden Erwin, Christian Heru Cahyo, Oyos Saroso H.N., dan lain-lain. Menyusul kemudian Ari Pahala Hutabarat, Budi Elpiji, Rifian A. Chepy, Dahta Gautama dkk. Kini ada Dina Oktaviani, Alex R. Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, Y. Wibowo, Inggit Putria Marga, Nersalya Renata dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis Dyah Merta dan M. Arman AZ. Leksikon Seniman Lampung (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36 penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal dan majalah seantero negeri. Tapis Lampung[sunting | sunting sumber] Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").[48] Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.[49] Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.[49] Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tetapi juga berpungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara sakral, bahkan merupakan lambang status social seseorang.[50] Musik[sunting | sunting sumber] Jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata. Tarian[sunting | sunting sumber] Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung contohnya Tari Sembah (atau Tari Sigeh Penguten) dan Tari Melinting. Ritual Tari Sembah biasanya diadakan untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan. Selain sebagai ritual penyambutan, Tari Sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung. Media massa[sunting | sunting sumber] Koran pertama di Lampung adalah Harian Tamtama (4 Oktober 1968). Pada awal dekade 1970-an terbit koran lokal Lampung, Pusiban, Indevenden, dan Post Ekonomi. Ketiganya kemudian bergabung menjadi Harian Lampung Post pada 1974. Sejak itu hingga menjelang era reformasi media yang ada yaitu Tamtama (kemudian berubah menjadi Lampung Ekspres) dan Lampung Post. Lampung Ekspres dimiliki Harun Muda Indrajaya, sedangkan Lampung Post pada awal 1990-an dibeli Surya Paloh. Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor. Lihat pula[sunting | sunting sumber
Data diambil dari WikiPedia.

Peta Provinsi Lampung


Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo