Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2024

Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa


Cari Kode Pos atau Nama Daerah


Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa

Daftar Kode Pos Provinsi Jawa Barat



No Provinsi Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Kode Pos
1 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG CIADEG 16110
2 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG CIBURAYUT 16110
3 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG CIBURUY 16110
4 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG CIGOMBONG 16110
5 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG CISALADA 16110
6 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG SROGOL 16110
7 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG TUGUJAYA 16110
8 JAWA BARAT BOGOR CIGOMBONG WATESJAYA 16110
9 JAWA BARAT BOGOR BOGOR BARAT - KOTA MENTENG 16111
10 JAWA BARAT BOGOR BOGOR BARAT - KOTA CILENDEK BARAT 16112
Halaman 1 dari 594

Sekilas mengenai Provinsi Jawa Barat


Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta di sebelah barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah dan selatan merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur wilayah Jawa Barat yang dikenal sebagai dataran tinggi Parahyangan. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremai, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. Iklim[sunting | sunting sumber] Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu terendah tercatat yang dapat mencapai 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan tertinggi tercatat yang dapat mencapai 34 °C di Pantai Utara. Curah hujan rata-rata mencapai 2.000mm per tahun di seluruh provinsi.[butuh rujukan] Adapun curah hujan di beberapa tempat di daerah pegunungan berkisar antara 3.000mm sampai 5.000mm per tahun. Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Gubernur[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar Gubernur Jawa Barat Gedung Sate Bandung Gubernur merupakan jabatan tertinggi dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat untuk masa jabatan 2018-2023 dijabat oleh Ridwan Kamil, dan didampingi oleh wakil gubernur, Uu Ruzhanul Ulum. Ridwan dan Ruzhanul menang pada Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2018. Mereka dilantik oleh presiden Indonesia, Joko Widodo, pada 5 September 2018 di Istana Negara Jakarta.[18] Selanjutnya, setelah masa jabatan Ridwan dan Ruzhanul selesai pada 5 September 2023, penjabat gubernur Jawa Barat diberikan kepada Bey Triadi Machmudin. Ia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, tanggal 5 September 2023 di ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.[19] Potret Gubernur Awal Akhir Wakil Gubernur Bey Triadi Machmudin (Penjabat) 5 September 2023 Petahana Lowong Perwakilan Daerah[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat DPRD Jawa Barat beranggotakan 120 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Jawa Barat terdiri dari 1 Ketua dan 5 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Jawa Barat yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2024 yang dilantik pada 2 September 2024 di Gedung Merdeka. Komposisi anggota DPRD Jawa Barat periode 2024-2029 terdiri dari 10 partai politik di mana Partai Gerindra adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 20 kursi.[20][21] Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD. Pembagian administratif[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[22] Jumlah penduduk (2023)[23] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang Peta lokasi 1 Kabupaten Bandung Soreang Dadang Supriatna 1.767,96 3.749.172 31 10/270 2 Kabupaten Bandung Barat Ngamprah Arsan Latif (Pj.) 1.305,77 1.847.096 16 -/165 3 Kabupaten Bekasi Cikarang Pusat Dani Ramdan (Pj.) 1.224,88 3.197.006 23 8/179 4 Kabupaten Bogor Cibinong Asmawa Tosepu (Pj.) 2.710,62 5.558.885 40 19/416 5 Kabupaten Ciamis Ciamis Engkus Sutisna (Pj.) 1.414,71 1.281.201 27 7/258 6 Kabupaten Cianjur Cianjur Herman Suherman 3.840,16 2.535.002 32 6/354 7 Kabupaten Cirebon Sumber Imron Rosyadi 984,52 2.437.899 40 12/412 8 Kabupaten Garut Tarogong Kidul Barnas Adjidin (Pj.) 3.074,07 2.753.949 42 21/421 9 Kabupaten Indramayu Indramayu Nina Agustina 2.040,11 1.933.948 31 8/309 10 Kabupaten Karawang Karawang Barat Aep Syaepuloh 1.652,20 2.539.381 30 12/297 11 Kabupaten Kuningan Kuningan Raden Iip Hidajat (Pj.) 1.110,56 1.231.772 32 15/361 12 Kabupaten Majalengka Majalengka Dedi Supandi (Pj.) 1.204,24 1.354.803 26 13/330 13 Kabupaten Pangandaran Parigi Jeje Wiradinata 1.010,00 442.205 10 -/93 14 Kabupaten Purwakarta Purwakarta Benny Irwan (Pj.) 825,74 1.036.768 17 9/183 15 Kabupaten Subang Subang Imran (Pj.) 1.893,95 1.636.233 30 8/245 16 Kabupaten Sukabumi Palabuhanratu Marwan Hamami 4.145,70 2.790.320 47 5/381 17 Kabupaten Sumedang Sumedang Utara Yudia Ramli (Pj.) 1.518,33 1.205.685 26 7/270 18 Kabupaten Tasikmalaya Singaparna Ade Sugianto 2.551,19 1.958.221 39 -/351 19 Kota Bandung Bandung Bambang Tirtoyuliono (Pj.) 167,67 2.569.107 30 151/- 20 Kota Banjar Banjar Ida Wahida Hidayati (Pj.) 113,49 208.309 4 9/16 21 Kota Bekasi Bekasi Raden Gani Muhamad (Pj.) 206,61 2.513.669 12 56/- 22 Kota Bogor Bogor Hery Antasari (Pj.) 118,50 1.127.408 6 68/- 23 Kota Cimahi Cimahi Dicky Saromi (Pj.) 39,27 575.519 3 15/- 24 Kota Cirebon Cirebon Agus Mulyadi (Pj.) 37,36 352.347 5 22/- 25 Kota Depok Depok Mohammad Idris 200,29 1.941.360 11 63/- 26 Kota Sukabumi Sukabumi Kusmana Hartadji (Pj.) 48,25 364.912 7 33/- 27 Kota Tasikmalaya Tasikmalaya Cheka Virgowansyah (Pj.) 171,61 757.815 10 69/- Demografi[sunting | sunting sumber] Penduduk[sunting | sunting sumber] Piramida penduduk Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil sensus 2010. Legenda: .mw-parser-output .legend{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}.mw-parser-output .legend-color{display:inline-block;min-width:1.25em;height:1.25em;line-height:1.25;margin:1px 0;text-align:center;border:1px solid black;background-color:transparent;color:black}.mw-parser-output .legend-text{}  Laki-laki   Perempuan Peta kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat berdasarkan tingkat kepadatan penduduk hasil sensus 2010.   < 2.000   2.000 - 3.999   4.000 - 8.999   9.000 - 10.999   ≥ 11.000 Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas, yaitu masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Bodebek[a] yang berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta serta Bandung Raya[b] dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun. Tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor. Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96. Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun. Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah perdesaan 55,92.[24] Suku bangsa[sunting | sunting sumber] Parebut Seeng, bela diri silat masyarakat Sunda. Tari Topeng Kelana, tarian asal Cirebon, Jawa Barat Penduduk asli provinsi Jawa Barat adalah Suku Sunda. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa Jawa Barat sangat beragam. Adapun jumlah penduduk provinsi Jawa Barat berdasarkan suku bangsa tahun 2010 dari 42.982.865 jiwa adalah suku Sunda sebanyak 30.889.910 jiwa (71,87%), kemudian suku Jawa 5.710.652 jiwa (13,29%), Betawi 2.664.143 (6,20%), Cirebon 1.812.842 jiwa (4,22%).[25] Suku di luar pulau Jawa terbesar adalah suku Batak sebanyak 467.438 jiwa (1,09%), kemudian suku Minangkabau 272.018 jiwa (0,63%), Tionghoa 254.920 jiwa (0,59%) dan Melayu 190.224 jiwa (0,44%). Suku asal Sumatera Selatan sebanyak 95.502 jiwa (0,22%), asal Lampung 92.862 jiwa (0,22%), asal Banten 60.948 jiwa (0,14%), Madura 0,10% dan suku lainnya 0,99%.[25] Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2000 dan Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Barat:[26] No Suku Jumlah (2000) % Jumlah (2010) % 1 Sunda 26.297.124 73,73% 30.889.910 71,87% 2 Jawa 3.939.465 11,05% 5.710.652 13,29% 3 Betawi 1.901.930 5,33% 2.664.143 6,20% 4 Cirebon 1.890.102 5,30% 1.812.842 4,22% 5 Batak 275.230 0,77% 467.438 1,09% 6 Minangkabau 168.999 0,47% 272.018 0,63% 7 Tionghoa 163.255 0,46% 254.920 0,59% 8 Melayu 162.201 0,45% 190.224 0,44% 9 Asal Sumatera Selatan – – 95.502 0,22% 10 Lampung – – 92.862 0,22% 11 Madura – – 43.001 0,10% 12 Suku Lainnya 967.782 2,71% 428.914 0,99% Provinsi Jawa Barat 35.668.374 100% 42.982.865 100% Data dari Sensus Penduduk Indonesia 2000 mencatat bahwa sebagian besar wilayah dari 22 kabupaten dan kota di Jawa Barat tahun 2000, mayoritas penduduknya berasal dari suku Sunda, kecuali di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon mayoritas orang Cirebon. Sementara Kabupaten Indramayu mayoritas orang Jawa, dan di Kota Bekasi sebagian besar orang Jawa. Kemudian Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi, sebagian besar penduduknya adalah orang Betawi. Suku lain dari luar Jawa dan suku lainnya kebanyakan adalah orang Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Umumnya tersebar di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Bogor.[26] Bahasa[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Bahasa di Jawa Barat Peta persebaran bahasa per-kecamatan di Jawa Barat.   Bahasa Sunda   Bahasa Betawi   Bahasa Jawa Selain bahasa resmi yakni bahasa Indonesia, mayoritas masyarakat Jawa Barat umumnya bertutur menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa asli mereka. Sementara di sebagian besar wilayah timur laut provinsi Jawa Barat seperti kabupaten dan kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, serta sebagian utara Kabupaten Subang dan sebagian utara Kabupaten Karawang (khususnya di kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan) dituturkan bahasa Jawa Cirebonan dan bahasa Jawa Indramayu (Dermayonan) sedangkan daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi), kecamatan Parung, Tajurhalang, Bojonggede serta sebagian barat Gunung Sindur (Kabupaten Bogor), dan Kota Depok bagian barat dituturkan bahasa Betawi oleh pendatang etnis Betawi. Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali karena banyak pendatang yang sudah menggeser bahasa dan budaya Sunda. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam Bahasa Cirebon. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat. Pembagian wilayah Geobudaya di Jawa Barat   Bodebek  Purwasuka  Ciayumajakuning  Priangan Barat  Priangan Tengah  Priangan Timur Keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Jawa Barat sempat diuji ketika Kongres Jawa Barat yang ketiga disiapkan. Tepatnya di Kota Bandung tanggal 23 Februari 1948[27] Menurut Dayat Suryana dalam bukunya yang berjudul Provinsi Provinsi di Indonesia, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Februari 1948.[28] Salah satu perwakilan warga Jawa Barat dari suku Sunda yaitu Soeria Kartalegawa yang juga ketua Partai Rakyat Pasundan (PRP) mengusulkan supaya pembicaraan dalam rapat badan perwakilan tersebut (Kongres Jawa Barat) dibolehkan mempergunakan bahasa Sunda, namun belakang usulan tersebut segera disanggah oleh perwakilan masyarakat Jawa Barat lainnya dari suku Cirebon yaitu Soekardi. Soekardi mencetuskan: .mw-parser-output .templatequote{overflow:hidden;margin:1em 0;padding:0 40px}.mw-parser-output .templatequote .templatequotecite{line-height:1.5em;text-align:left;padding-left:1.6em;margin-top:0}“ “Djika dibolehkan berbitjara dalam bahasa Soenda, orang-orang yang berhasrat memakai bahasa daerah lainnya poen haroes diizinkan, oempamanja bahasa daerah Tjirebon”[27] Bahasa Sunda[sunting | sunting sumber] Salah satu manuskrip bahasa Sunda, koleksi Museum Sri Baduga Bandung, Jawa Barat. Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Jawa Barat, terutama di wilayah Parahyangan atau wilayah kebudayaan Priangan yang merupakan wilayah tempat tinggal tradisional Suku Sunda. Berdasarkan Pergub Jabar No.69 tahun 2013, Bahasa Sunda ditetapkan sebagai salah-satu mata pelajaran bahasa dan sastra daerah di Jawa Barat, bersama dengan bahasa Cirebon. Bahasa Sunda diajarkan di dua tingkat jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lalu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang pendidikan menengah (Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah).[29] Dalam membantu keberlangsungan pendidikan Bahasa Sunda di Jawa Barat, pemerintah daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Kebudayaan Rancage menerbitkan Kamus Utama, yaitu kamus bahasa Sunda terlengkap yang terdiri dari 6 jilid, 10.000 halaman dan memuat 150.000 entri.[30][31] Saat ini kamus tersebut sudah dikirim ke perpustakaan di Eropa seperti perpustakaan KITLV di Belanda.[32] Bahasa Cirebon[sunting | sunting sumber] Pada sensus penduduk 2010 jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 46.497.175 jiwa[33] Sementara jumlah suku Cirebon pada sensus penduduk 2010 dengan survei awal pada wilayah inti suku Cirebon yaitu di kabupaten Cirebon, kota Cirebon dan kabupaten Indramayu adalah sebesar 1.812.842 jiwa, data tersebut menjelaskan bahwa jumlah suku Cirebon ada sekitar 4-5% dari total provinsi Jawa Barat. Secara budaya dan bahasa, suku Cirebon masih mewarisi kedekatan-kesekatan tersebut dengan suku Sunda. Ekonomi[sunting | sunting sumber] Kota dan Kabupaten di Jawa Barat menurut Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2019 .mw-parser-output .div-col{margin-top:.3em;column-width:30em}.mw-parser-output .div-col-small{font-size:90%}.mw-parser-output .div-col-rules{column-rule:1px solid #aaa}.mw-parser-output .div-col dl,.mw-parser-output .div-col ol,.mw-parser-output .div-col ul{margin-top:0}.mw-parser-output .div-col li,.mw-parser-output .div-col dd{page-break-inside:avoid;break-inside:avoid-column}  80.01 ke atas  75.01 - 80.00  70.01 - 75.00  65.01 - 70.00 Terminal Bus[sunting | sunting sumber] Terminal Depok: Melayani rute-rute ke berbagai kota di Jawa Barat dan luar provinsi. Terminal Jatijajar : Terminal modern di Depok yang memfasilitasi perjalanan antarkota. Terminal Leuwipanjang : Salah satu terminal utama di Bandung. Terminal Bekasi: Melayani rute-rute dalam dan luar provinsi. Terminal K.H. Ahmad Sanusi: Terletak di Sukabumi, melayani perjalanan antar kota di sekitar Sukabumi. Terminal Baranangsiang : Terletak Di Wilayah Kota Bogor Yang Memfasilitas Perjalanan Antar Termasuk Jakarta , Tangerang , Bandung Dan Seterusnya Transportasi Rel[sunting | sunting sumber] KRL Commuter Line: Jaringan kereta komuter yang menghubungkan berbagai kota di sekitar Jakarta, termasuk wilayah di Jawa Barat seperti Bogor, Depok, dan Bekasi. Kereta Api Jarak Jauh Antar Pulau Jawa : Menghubungkan kota-kota besar di Jawa Barat dengan kota lain di Pulau Jawa, seperti Jakarta , Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Kereta Cepat Whoosh Jakarta Bandung LRT Jabodebek: Proyek ambisius yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, meningkatkan efisiensi transportasi publik di kawasan Jabodebek. Transportasi Udara[sunting | sunting sumber] Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa bandara yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Bandara-bandara ini memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah ini. Berikut adalah bandara-bandara utama di Jawa Barat: Bandara Internasional Husein Sastranegara (BDO) Bandung : Bandara ini adalah salah satu bandara utama di Jawa Barat yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Bandara Husein Sastranegara dikenal sebagai pintu gerbang utama menuju Bandung, kota terbesar di Jawa Barat dan pusat pariwisata, pendidikan, serta industri kreatif.[butuh rujukan] Bandara Internasional Kertajati (KJT) Majalengka : Bandara ini adalah bandara internasional terbaru di Jawa Barat, yang diresmikan pada tahun 2018. Kertajati dirancang untuk menjadi hub penerbangan utama di Jawa Barat, menggantikan beberapa fungsi dari Bandara Husein Sastranegara.[butuh rujukan] Manufaktur[sunting | sunting sumber] Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk di antaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Jawa Barat menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menyumbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor Jawa Barat. Jawa Barat juga menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi sumber produksi bijih besi untuk tujuan ekspor meski dalam jumlah yang sedikit.[34] Selain itu, Jawa Barat menjadi lokasi produksi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, dan komponen pesawat. Pertanian[sunting | sunting sumber] Kebuh teh di Rancabali, Kabupaten Bandung. Pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi unggulan di Jawa Barat. Pertanian di Jawa Barat mencakup komoditas utama yakni tanaman padi, palawija, dan hortikultura. Hasil pertanian sektor pangan dan buah-buahan mencakup kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpukat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak serta rambutan. Beberapa kabupaten menjadi penghasil tanaman bunga, seperti Cianjur, Garut, Kuningan, Bandung, Ciamis, Purwakarta, Bogor dan Sukabumi.[35] Dalam situs resmi pemerintahan Jawa Barat mencatat hasil produksi padi tahun 1998 sebanyak 9.795.638 ton dari luas lahan 2.179.976 hektare. Jenis tanaman lainnya seperti jagung dengan hasil 426.430 ton dari 158.993 hektare, kemudian ubi kayu menghasilkan 1.650.881 ton dari 128.642 hektare. Hasil buah-buahan didominasi buah pisang yakni dengan hasil pisang 1.015.330,9 ton, kemudian mangga sebanyak 80.231,4 ton, kemudian salak sebanyak 64.885,4 ton, nangka 65.800,2 ton, dan lainnya.[35] Kelautan dan perikanan[sunting | sunting sumber] Pengeringan ikan laut di Pangandaran, Jawa Barat Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudra Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1.000 km. Untuk pesisir selatan Jawa Barat, potensi tangkapan ikan diproyeksikan mencapai 1,2 juta ton per tahun meskipun hasil tangkapnya masih mencapai 11.000u ton per tahun.[36] Total produksi ikan di Jawa Barat mencapai 1,6 juta ton per tahun dengan 280 ribu hingga 300 ribu atau 17,5% hingga 18,75% di antaranya berasal dari produksi ikan tangkap.[36] Hasil tangkap ikan di pesisir selatan Jawa Barat baru mencapai 3,67% jumlah produksi ikan tangkap di provinsi Jawa Barat. Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 120 ribu nelayan di Jawa Barat dengan jumlah pembudidaya ikan yang diperkirakan mencapai angka jutaan orang.[36] Mineral dan geotermal[sunting | sunting sumber] Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geotermal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12,1 gram emas per ton. Pendidikan[sunting | sunting sumber] SD Negeri 1 Mancagar, Garawangi, Kuningan, Jawa Barat Rektorat Institut Teknologi Bandung. Gedung rektorat Universitas Padjadjaran Bandung Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, pada tahun 2021 dan 2022, jumlah Sekolah Dasar yang ada di provinsi Jawa Barat sebanyak 19.639 sekolah, dengan rincian 17.424 sekolah negeri dan 2.215 sekolah swasta.[37] Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama terdapat 5.825 sekolah, dengan rincian 1.982 sekolah negeri, dan 3.843 sekolah swasta.[38] Selanjutnya untuk tingkat Sekolah Menengah Atas, sebanyak 1.711 sekolah, dengan rincian sekolah negeri sebanyak 514 sekolah, dan sebanyak 1.192 sekolah swasta.[39] Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 2.905 sekolah, dengan rincian 288 sekolah negeri dan 2.617 sekolah swasta.[40] Sementara untuk tingkat perguruan tinggi, jumlah keseluruhan di Jawa Barat sebanyak 392 perguruan tinggi. 12 diantaranya adalah perguruan tinggi negeri, dan selebihnya 380 perguruan tinggi swasta. Jumlah ini menjadikan Jawa Barat memiliki perguruan tinggi terbanyak di Indonesia.[41] Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, Universitas Telkom, lima perguruan tinggi di Jawa Barat yang masuk dalam peringkat 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia menurut UniRank, untuk tahun 2023. Sementara itu, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, masuk dalam 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia.[42] Pendidikan formal SD negeri dan swasta SMP negeri dan swasta SMA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi Jumlah satuan 19.639 5.825 1.711 2.905 392 Data sekolah di Jawa BaratSumber:[37][38][39][40] Kesenian[sunting | sunting sumber] Tari Topeng Cirebon, tarian ini berasal Pantura Jawa Barat Angklung, alat musik Sunda yang eksis hingga sekarang Kesenian Jawa Barat kental dengan nuansa Sunda, Cirebon dan Betawi. Musik dan tarian menjadi bagian yang dapat mencirikan dan kekhasan provinsi Jawa Barat. Angklung, alat musik yang terbuat dari bambu terdaftar sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia dari UNESCO sejak November 2010.[43] Pada tanggal 16 November 2022, mesin pencari internet Google, menjadikan Angklung sebagai Google Doodle di halaman depan, untuk merayakan Hari Angklung Sedunia.[44] Angklung, alat musik yang lekat dengan budaya Sunda. Selain Angklung, pencak silat, juga menjadi bagian yang khas dengan Sunda. Bela diri silat ini mengakar dalam masyarakat Jawa Barat, meskipun bisa dijumpai di wilayah lainnya di Indonesia, maupun negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan lainnya. Silat memiliki aliran yang mencirikan dari daerah tertentu. Aliran pencak silat di Jawa Barat disebut aliran Cimande dan Cikalong.[45] Beberapa kesenian dalam bentuk alat musik dan tarian lainnya yang ada di Jawa Barat yakni Jaipong di Kabupaten Karawang, Tari Topeng Cirebon, Wayang kulit Cirebon, Kuda Renggong, Sisingaan, Tarling, Degung, Calung, lagu Manuk Dadali, dan lainnya. Kuliner[sunting | sunting sumber] Berbagai macam lauk untuk nasi jamblang. Tahu Sumedang. Seperti halnya provinsi lainnya di Indonesia, provinsi Jawa Barat memiliki beragam kuliner yang menjadi makanan khas daerah-daerah yang ada di Jawa Barat. Salah satu makanan yang dikenal dari Jawa Barat yakni Tahu Sumedang. Produksi tahu ini sendiri bahkan sudah tersebar ke provinsi lainnya di Indonesia. Dodol Garut juga menjadi makanan khas dari Garut, Jawa Barat. Makanan lain yang berasal dari Jawa Barat ialah Karedok, Sate Maranggi, Serabi, Batagor, Seblak, Cilok, Pepes, Cireng, Cuanki, Colenak, Combro, Misro, Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O, sega Jamblang, Galendo, Sale Pisang, Empal Gentong, Kecap Majalengka, Kicimpring, Opak dan lainnya.[46] Mochi makanan khas Jepang, diadopsi menjadi makanan khas Kota Sukabumi. Lalap atau lalapan, makanan lalap yang terdiri dari berbagai jenis sayuran yang tidak dimasak, seperti mentimun, selada, terong, kacang panjang, kol, daun kemangi, merupakan tradisi yang berasal dari Jawa Barat. Lalap ini sudah banyak ditemukan di provinsi lainnya di Indonesia. Kesehatan[sunting | sunting sumber] Catatan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa lima kabupaten dengan kasus demam berdarah dengue paling banyak se-Indonesia berada di wilayah Jawa Barat.[47] Lima kabupaten tersebut meliputi Kota Bandung, dengan 4.196 kasus;[47] Kabupaten Bandung, dengan 2.777 kasus;[47] Kota Bekasi, dengan 2.059 kasus;[47] Sumedang, dengan 1.647 kasus;[47] serta Kota Tasikmalaya, dengan 1.542 kasus.[47] Wacana perubahan nama[sunting | sunting sumber] Secara geografis, provinsi Banten merupakan provinsi di Jawa 'yang paling barat'. Nama Jawa Barat dianggap sudah tidak relevan sejak 2000, maka diusulkan perubahan nama provinsi. Wacana perubahan nama Jawa Barat menjadi beberapa nama lain sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan menjadi isu yang terus digulirkan masyarakat Jawa Barat. Usulan perubahan nama Jawa Barat kembali mencuat pada tahun 2022, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Jawa Barat, La Nyalla Mattalitti mendukung keinginan masyarakat Sunda yang merupakan etnis mayoritas di Jawa Barat untuk mengubah nama provinsinya.[48] Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan bahwa "Terkait provinsi saya harus melihat secara fundamental karena Jawa Barat itu kalau secara judul itu bukan dari Jawa bagian barat dan Jawa paling barat tentu Banten. Jadi kalau disebut paling barat yang bukan Jawa Barat tapi Banten".[49] Oleh karena itu, alasan penggantian nama Jawa Barat dinilai menjadi relevan. Terkait nama yang bisa merepr
Data diambil dari WikiPedia.

Peta Provinsi Jawa Barat


Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo