Kode Pos Seluruh Indonesia Tahun 2024
Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan/Distrik, Kelurahan/Desa
Saat ini kami memiliki 81248 data kode pos dari seluruh indonesia, terdiri dari 38 Provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, 7.094 kecamatan, 8.506 kelurahan, dan 74.961 desa
Daftar Kode Pos Provinsi Bangka Belitung
Sekilas mengenai Provinsi Bangka Belitung
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti menjadi daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai "Duke of Island". 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris berakhir setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada 10 Desember 1816. Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang dikenal sebagai perang Depati Amir (1849–1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan Depati Amir diasingkan ke Desa Air Mata Kupang NTT. Atas dasar stbl. 565, tanggal 2 Desember 1933 pada tanggal 11 Maret 1933 dibentuk Resindetail Bangka Belitung Onderhoregenheden yang dipimpin seorang residen Bangka Belitung dengan 6 Onderafdehify yang dipimpin oleh Ast. Residen. Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhirnya menjadi 5 keresidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 keresidenan. Di zaman Jepang, Keresidenan Bangka Belitung diperintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang disebut Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda dibentuk Dewan Bangka Sementara pada 10 Desember 1946 (stbl.1946 No.38) yang selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang diketuai oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik oleh Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi. Pada 23 Januari 1948 (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlaku undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. Isa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R. Soemardja yang berkedudukan di Pangkal Pinang. Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Keresidenan Bangka Belitung berada di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Bangka dan dibentuk juga kota kecil Pangkalpinang. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957, Pangkalpinang menjadi Kotapraja. Pada tanggal 13 Mei 1971, Presiden Soeharto meresmikan Sungai Liat sebagai ibu kota Kabupaten Bangka. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan Pejabat Gubernur pertama Drs Amur Muhasyim SH dan Ketua DPRD pertama H. Emron Pangkapi (Bang Emran). Selanjutnya sejak tanggal 27 Januari 2003 Provinsi Kepualauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 Kabupaten baru yaitu Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Bangka Selatan. Cuaca dan Iklim[sunting | sunting sumber] Tahun 2007 kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 77,4 % sampai dengan 87,3 % dengan rata-rata perbulan mencapai 83,1 %, dengan curah hujan antara 58,3 mm sampai dengan 476,3 mm dan tekanan udara selama tahun 2007 sekitar 1.010,1 MBS. Rata-rata suhu udara selama tahun 2007 di provinsi ini mencapai 26,7 derajat C dengan rata-rata suhu udara maksimum 29,9 derajat C dan rata-rata suhu udara minimum 24,9 derajat C. Suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada Bulan Oktober dengan suhu udara 31,7 derajat C, sedangkan untuk suhu udara minimum terendah terjadi pada Bulan Februari dan Maret dengan suhu udara sebesar 23,2 derajat C. Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Tahun 2007 bulan kering terjadi pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober dengan hari hujan 11-15 hari per bulan. Untuk bulan basah hari hujan 16-27 hari per bulan, terjadi pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli dan Bulan November sampai Bulan Desember. Geografi[sunting | sunting sumber] Batas wilayah[sunting | sunting sumber] Perangko Republik Indonesia (2010). Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai batas wilayah: Sebelah utara dengan Laut Natuna Sebelah timur dengan Selat Karimata Sebelah selatan dengan Laut Jawa Sebelah barat dengan Selat Bangka Posisi geografis[sunting | sunting sumber] Posisi geografis provinsi ini adalah 1º50' – 3º10' LS dan 105º–108º BT. Tipologi[sunting | sunting sumber] Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran tinggi, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru. Keadaan Tanah[sunting | sunting sumber] Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata dibawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lain. Keadaan tanah terdiri dari: Podsolik dan Litosol: Warnanya coklat kekuning-kuningan berasal dari batu plutonik masam yang terdapat di daerah perbukitan dan pegunungan, kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lain. Asosiasi Podsolik: Warnanya coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk kompleks batu pasir kwarsit dan batuan plutonik masam. Asosiasi Aluvial, Hedromotif dan Clay Humus serta regosol: Berwarna kelabu muda, berasal dari endapan pasir dan tanah liat. Hidrologi[sunting | sunting sumber] Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter. Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua jenis perairan, yaitu perairan terbuka dan perairan semi tertutup. Perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka. Sedangkan perairan semi tertutup terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara. Sementara itu perairan di pulau Belitung umumnya bersifat perairan terbuka. Di samping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti: sungai Baturusa, sungai Buluh, sungai Kotawaringin, sungai Kampa, sungai Layang, sungai Manise dan sungai Kurau. Flora[sunting | sunting sumber] Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Pelawan, Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Keramunting, buk-buk, Mate Ayem, Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit. Fauna[sunting | sunting sumber] Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatra. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: Mentilin, Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi Hutan, Trenggiling, Musang, Burung Keruak, Elang, Ayam Hutan, Pelanduk Kancil, berjenis-jenis Ular dan Biawak. Pulau[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar pulau di Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari sekitar 470 pulau dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Pulau-pulau tersebut antara lain 2 pulau utama yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pulau kecil lainnya adalah Pulau Lepar, Pulau Pongok, Pulau Nanas, Pulau Mendanau, Pulau Selat Nasik, Pulau Gersik, Pulau Bakau, Pulau Aur, Pulau Kalangbau, Pulau Kelemar, Pulau Kuil, Pulau Lengkuas dan lainnya. Pemerintahan[sunting | sunting sumber] Gubernur[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. Potret Gubernur Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Gubernur (-) Safrizal Z.A.(Penjabat) 13 November 2023 Petahana Lowong Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepulauan Bangka Belitung DPRD Bangka Belitung beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Bangka Belitung terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Bangka Belitung yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 24 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bangka Belitung, Kornel Sianturi, di Gedung DPRD Provinsi Bangka Belitung.[9][10] Komposisi anggota DPRD Bangka Belitung periode 2019-2024 terdiri dari 9 partai politik dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 10 kursi, kemudian disusul oleh Partai Golkar yang meraih 7 kursi serta Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan yang masing-masing meraih 6 kursi.Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Bangka Belitung dalam dua periode terakhir.[11][12] Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2014-2019 2019-2024 2024-2029 PKB 2 0 2 Gerindra 5 6 7 PDI-P 11 10 9 Golkar 7 7 8 NasDem 1 5 6 PKS 4 4 6 PPP 6 6 3 PAN 3 1 0 Hanura 2 0 0 Demokrat 3 5 3 PBB 1 1 1 Jumlah Anggota 45 45 45 Jumlah Partai 11 9 9 Daftar kabupaten dan kota[sunting | sunting sumber] Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Bangka Belitung No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²)[13] Jumlah penduduk (2022)[13] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang Peta lokasi 1 Kabupaten Bangka Sungai Liat M. Haris AR (Pj.) 3.016,85 324.232 8 19/62 2 Kabupaten Bangka Barat Muntok Sukirman 2.851,41 206.937 6 6/60 3 Kabupaten Bangka Selatan Toboali Riza Herdavid 3.598,24 201.948 8 3/50 4 Kabupaten Bangka Tengah Koba Algafry Rahman 2.259,98 200.110 6 7/56 5 Kabupaten Belitung Tanjung Pandan Mikron Antariksa (Pj.) 2.270,71 183.353 5 7/42 6 Kabupaten Belitung Timur Manggar Burhanudin 2.588,40 127.899 7 -/39 7 Kota Pangkalpinang - Budi Utama (Pj.) 104,54 227.948 7 42/- Demografi[sunting | sunting sumber] Dua perempuan Toboali, Bangka Selatan sedang melukis Tudung Saji Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2010 (SP2010) sebesar 1.223.296 jiwa menunjukkan peningkatan 36,06 persen dari tahun 2000, dengan jumlah penduduk sebesar 899.095 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2000). Penduduk Bangka Belitung disebut orang Melayu Bangka-Belitung[14] Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2010 sebanyak 635.094 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 588.202 jiwa. Rasio jenis kelamin tahun yang sama sebesar 108, artinya pada tahun 2010 untuk setiap 208 penduduk di Kepulauan Bangka Belitung terdapat 100 penduduk perempuan dan 108 penduduk laki-laki. Tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebesar 2,83 persen, jika ditinjau menurut kabupaten/kota untuk periode tahun 2010, tingkat pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Bangka Tengah3,43 persen, diikuti Kota Pangkalpinang 3,06 persen dan Kabupaten Bangka 2,79 persen. Jumlah rumahtangga di Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebanyak 311.145 rumahtangga dan kabupaten yang memiliki jumlah rumahtangga terbesar adalah Kabupaten Bangka sebesar 70.468 rumahtangga dan yang memiliki jumlah rumahtangga terendah adalah Belitung Timur sebesar 27.941 rumahtangga. Adapun tingkat kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 74 orang per km2, apabila dilihat menurut kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar 1.471 orang per km2 dan Kabupaten Belitung Timur memiliki tingkat kepadatan terendah yaitu 42 orang per km2. Bahasa[sunting | sunting sumber] Bahasa-bahasa daerah yang dipertuturkan di Kepulauan Bangka Belitung, antara lain bahasa Kayu Agung dan bahasa Melayu. Bahasa Kayu Agung memiliki sebaran di Desa Kimak dan Desa Sarang Mandi. Kedua desa tersebut memiliki dialek bahasa Kayu Agung masing-masing, yaitu dialek Kimak dan dialek Sarang Mandi. Bahasa Melayu, yang dituturkan di Kepulauan Bangka Belitung, memiliki lima dialek, yaitu dialek Ranggi Asam di Desa Ranggi Asam, dialek Tua Tunu di Kelurahan Tua Tunu, dialek Jeriji di Desa Jeriji, dialek Tempilang di Desa Tempilang, dan dialek Mayang di Kecamatan Kelapa Kempit.[15] Suku[sunting | sunting sumber] Perangko 1500 tahun 2005, dengan latar belakang orang Bangka Belitung Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa yang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung sangat beragam dari 1.219.398 jiwa penduduk, yakni suku asal Sumatra khususnya Bangka Belitung, termasuk suku Sekak, Sakai, Suku Ameng Sawang, Suku Bangsa Lom,[16] dan lainnya sebanyak 841.771 jiwa (69,03%). Kemudian suku Jawa 101.655 jiwa (8,34%), Tionghoa 99.624 jiwa (8,17%), asal Sumatera Selatan 47.956 jiwa (3,93%), Bugis 33.582 jiwa (2,75%), Sunda 18.958 jiwa (1,55%), Melayu 18.585 (1,52%), Madura 15.429 jiwa (1,27%), Batak 9.452 jiwa (0,78%), Minangkabau 4.232 jiwa (0,35%) dan suku lainnya 2,31%.[17] Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku dari Sumatra lainnya, tidak termasuk suku Melayu, sehingga Melayu dihitung terpisah dari suku Sumatra yang ada di Bangka Belitung. Agama[sunting | sunting sumber] Klenteng Guangfu dan Masjid Jami di Muntok, Bangka Barat. Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 730 masjid, 454 musala, 115 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja katolik, 48 vihara dan 11 centiya. Pada pemberangkatan haji tahun 2007 jumlah jemaah haji yang terdaftar dan diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 1.012 jemaah. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2024, persentasi agama penduduk provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Islam 90,47%, kemudian Budha 4,05%, Kristen sebanyak 3,39% (Protestan 2,11% dan Katolik 1,28%), Konghucu 1,96%, Hindu 0,08% dan Kepercayaan 0,05%.
Data diambil dari WikiPedia.
Peta Provinsi Bangka Belitung
Kode Pos Surabaya - Kode Pos Jember - Kode Pos Jakarta - Kode Pos Bandung - Kode Pos Yogyakarta - Kode Pos Semarang - Kode Pos Aceh - Kode Pos Mataram - Kode Pos Denpasar - Kode Pos Pasuruan - Kode Pos Lumajang - Kode Pos Ambon - Kode Pos Minahasa Selatan - Kode Pos Banyuwangi - Kode Pos Bali - Kode Pos Banjarmasin - Kode Pos Pangkal Pinang - Kode Pos Maluku - Kode Pos Medan - Kode Pos Bekasi - Kode Pos Manokwari - Kode Pos Manado - Kode Pos PALANGKA RAYA - Kode Pos Jambi - Kode Pos Pekan Baru - Kode Pos Gorontalo - Kode Pos Bogor - Kode Pos Sukoreno - Kode Pos Situbondo